Hewan Plankton Identifikasi 10 Hewan Plankton
Hewan Plankton
Identifikasi
10 Hewan Plankton
Identifikasi
jenis – jenis plankton
No
|
Kelas
|
Genera
|
Spesies
|
1
|
Chlorophyceae
|
Pediastrum
|
Pediastrum sp.
|
2
|
Chlorophyceae
|
Chlorococcum
|
Chlorococcum sp.
|
3
|
Chlorophyceae
|
Closterium
|
Closterium sp.
|
4
|
Cyanobacteria
|
Plectonema
|
Plectonema sp.
|
5
|
Chlorophycae
|
Golenkina
|
Golenkinia sp.
|
6
|
Chlorophyceae
|
Coelastrum
|
Coelastrum sp.
|
7
|
Chlorophyceae
|
Coelastrum
|
Coelastrum microporum
|
8
|
Hulea
|
Arcella
|
Arcella discoides
|
9
|
Zgynemophyceae
|
Penium
|
Penium
spirostriolatum
|
10
|
Bacillariophyceae
|
Gomphonema
|
Gomphonema
sp.
|
Fitoplankton adalah
sekelompok dari biota tumbuh-tumbuhan autotrof, mempunyai klorofil dan pigmen
lainnya di dalam selnya dan mampu untuk menyerap energi radiasi dan
CO2 untuk melakukan fotosintesis. Biota tersebut mampu mensintesis
bahan-bahan anorganik untuk dirubah menjadi bahan organik (yang terpenting
yaitu karbohidrat) (Zhong, 1989).
Seluruh plankton dari
golongan fitoplankton memiliki warna, dimana sebagian berwarna hijau karena
mengandung berbagai jenis pigmen klorofil, yaitu klorofil –a sampai klorofil
–d. Meskipun demikian, penamaan atau penggolongan algae berdasarkan kepada
dasar warna, meskipun kandungan pigmen terdiri dari beberapa pigmen (Sachlan, 1982).
Dalam perairan laut
fitoplankton merupakan produsen primer (produsen utama dan pertama) sehingga
keberadaan fitoplankton dalam perairan mutlak adanya. Pendapat ini dikuatkan
oleh Sachlan (1982) bahwa fitoplankton merupakan organisme berklorofil yang pertama
ada di dunia dan merupakan sumber makanan bagi zooplankton sebagai konsumen
primer, maupun organisme aquatik lainnya, sehingga populasi zooplankton maupun
populasi konsumer dengan tingkat tropik yang lebih tinggi secara umum mengikuti
dinamika populasi fitoplankton. Fitoplankton adalah tumbu-tumbuhan air yang
mempunyai ukuran sangat kecil dan hidup melayang dalam air. Fitoplankton
mempunyai peranan sangat penting dalam ekosistem perairan, sama pentingnya
dengan peran tumbuh-tumbuhan hijau yang lebih tinggi tingkatannya di ekosistem
daratan. Fitoplankton adalah produsen utama (Primary producer) zat-zat
organik dalam ekosistem perairan. Seperti tumbuh-tumbuhan hijau yang lain,
fitoplankton membuat ikatan-ikatan organik kompleks dari bahan organik sederhana
melalui proses fotosintesa (Hutabarat dan Evans, 1986).
Daerah pesisir
merupakan ekosistem yang paling produktif di dunia, dicontohkan oleh fakta
bahwa habitat pesisir menyediakan makan dan reproduksi tanah sekitar 90% dari
laut fitoplankton tangkapan ikan dunia adalah salah satu komponen biologis awal
dari mana energi yang ditransfer ke organisme yang lebih tinggi melalui makanan
rantai fitoplankton kelimpahan dan komposisi dalam suatu ekosistem perairan
diatur oleh berbagai faktor abiotik atau fisikokimia seperti pH, cahaya, suhu,
salinitas, kekeruhan dan nutrisi (Panda, 2012).
Selain itu, pentingnya
peranan mereka sebagai produsen utama dalam jaring makanan dan berikutnya
keseimbangan ekologis, fitoplankton merupakan indikator yang berguna dari
kualitas air. Komunitas fitoplankton laut biasanya terdiri dari beberapa
kelompok taksonomi dan berkontribusi terhadap produksi primer dan interaksi
antara tingkat trofik. Populasi fitoplankton merupakan kekayaan hayati dari
badan air, yang merupakan link penting dalam rantai makanan (Panda, 2012).
Identifikasi
adalah pemberian tanda-tanda pada golongan hewan, tumbuhan ataupun hal lainnya.
Bergantung pada tujuannya, umumnya analisis plankton yang mudah dilakukan
adalah pengukuran biomassa (berat kering, berat basa, atau volume plankton) dan
pencacahan plankter. Masing-masing cara tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Pengukuran biomassa bertujuan untuk mengetahui banyaknya plankton
secara kuantitatif tanpa mengidentifikasi. Ini merupakan cara yang praktis dan
sederhana namun kurang teliti karena sering terbawa materi lain di luar
plankton.
Pengukuran volume plankton kurang
memberikan informasi yang tepat, oleh karena rongga antara plankton sering ikut
terukur. Pencacahan plankton dengan cara menghitung jumlah plankter per satuan
volume akan merupakan informasi yang lebih teliti, karena dapat memberikan
gambaran yang lebih pasti mengenai kepadatan plankton di suatu tempat.
Kepadatan plankton dapat digunakan untuk mengetahui penyebaran atau distribusi
plankton dalam suatu area. Perlu ditekankan di sini bahwa setiap organisme
berukuran besar yang secara nyata bukan merupakan bagian dari plankton harus
disingkirkan sebelum pengukuran apapun dilakukan (Wardhana, 1997).
Pengambilan sempel air
dilakukan di Balai Benih Ikan Tambaksogra, tepatnya pada kolam pembenihan,
pengambilan sempel dilakukan pada hari Senin, 3 November 2014 pukul 10.00 WIB.
Secara fisik peraiaran pada kolam pembenihan terlihat hijau dengan sumber
cahaya yang masuk kedalam air dan adanya saluran pemasukan dan pengeluaran air.
Ikan yang terdapat pada kolam pembenihan ini terdapat berbagai jenis ikan
antara lain ikan nila, ikan bawal, ikan mas, dan ikan gurame. Plankton yang
didapat pada perairan tersebut adalah jenis fitoplanton. Jenis-jenis fitoplankton
yang didapat adalah Pediastrum sp., Chlorococcum sp., Closterium sp., Plectonema
sp., Golenkinia sp., Coelastrum sp., Coelastrum microporum,
Arcella discoides, Penium
spirostriolatum, Gomphonema sp.