Makalah Metode Kontrasepsi Asuhan Kebidanan Sederhana Konseling Dalam Bentuk Kontrasepsi
Makalah Metode Kontrasepsi Asuhan Kebidanan Sederhana Konseling Dalam Bentuk Kontrasepsi
Makalah Metode Kontrasepsi Asuhan Kebidanan Sederhana Konseling Dalam Bentuk Kontrasepsi
Makalah Metode Kontrasepsi Asuhan Kebidanan Sederhana Konseling Dalam Bentuk Kontrasepsi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Akhir abad ini jumlah penduduk dunia diperkirakan akan menjadi 6,25 milyar. Tahun 2025 diperkirakan akan bertambah sebesar 2 milyar atau menjadi 8,5 milyar. Oleh karena itu berbagai program kependudukan telah dilaksanakan yang bertujuan untuk mengurangi beban kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan serta meningkatkan kesejahteraan penduduk (Prawirohardjo, 2007).
Pemerintah khususnya Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mengorientasikan pemenuhan target demografi kepada pemenuhan kebutuhan kesehatan reproduksi yang berbasis gender. Selain itu visi program Kelurga Berencana (KB) nasional di arahkan dari wujudnya norma kelurga kecil bahagia dan sejahtera menjadi pencapaian keluarga berkualitas tahun 2015 (Sujiyatini, dkk 2006).
Peserta KB baru secara nasional pada bulan April 2011 sebanyak 788.144 peserta dengan rincian secara persentasenya yaitu 54.680 peserta IUD (6,94%), 10.245 peserta MOW (1,30%), 3.274 peserta MOP (0,42%), 50.603 peserta kondom (6,42%), 63.836 peserta Implant (8,10%), 385.223 peserta suntikan (48,88%), 220.283 peserta Pil (27,95%)
Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat pada laporan tahunan 2009 edisi 2010 tercatat jumlah akseptor KB sebanyak 140.369 orang, dengan rincian sebagai berikut akseptor KB yang memakai kontrasepsi Suntik sebanyak 67.978 orang, Pil 26.470 orang, IUD 6.642 orang, Kondom 21.023 orang, Implant 17.049, MOW/MOP 1.207 orang (BKKBN Sumbar, 2010).
Berbagai jenis alat kontrasepsi diantaranya pil, suntik, susuk, IUD, tubektomi, dan vasektomi. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu alat kontrasepsi yaitu AKDR / IUD. AKDR / IUD merupakan alat kontrasepsi yang sangat efektif, refersibel dan berjangka panjang dapat sampai 10 tahun. AKDR / IUD dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi.
AKDR / IUD ini efektif dalam mencegah kehamilan dengan cara menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri, dan memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus..
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang Metode Kontrasepsi Asuhan Kebidanan Sederhana Konseling Dalam Bentuk Kontrasepsi !
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma.
Dalam memberikan asuhan kebidanan salah satunya seorang bidan dapat memberikan asuhan tentang keluarga berencana yang meliputi metode kontrasespsi, jenis-jenis kontrasepsi serta kekurangan dan kelebihannya.
Metoda kontrasepsi dapat digunakan oleh pasangan usia subur secara rasional berdasarkan fase-fase kebutuhan seperti :
· Masa menunda kehamilan, sebaiknya dilakukan oleh pasangan yang istrinya belum mencapai usia 20 th. Kontrasepsi yang cocok dan disarankan adalah pil KB, AKDR.
· Masa mengatur/menjarangkan kehamilan, umur terbaik untuk melahirkan adalah 20-30th. Kontrasepsi yang cocok dan disarankan untuk kondisi ibu adalah suntik KB, pil KB,implan.
· Masa mengakhiri kesuburan/tidak hamil lagi, sebaiknya saat sudah mempunyai 2anak dan umur istrinya lebih dari 30th. Kontrasepsi yang cocok dan disarankan adalah metoda kontap, AKDR, implan, suntik KB, pil KB.
2.2. Jenis-jenis pelayanan dalam KB
Dalam memberikan pelayanan KB bidan mempunyai beberapa pandangan yang membedakan jenis-jenis metoda kontrasepsi sehingga para pengguna dan tenaga kesehatan dapat mengetahui kontresepsi secara baik, misalnya antara metoda kontrasepsi sementara dan metoda kontrasepsi permanen. Pengelompokan lain, adalah :
lanjut baca
1) Cara alamiah, meliputi metoda senggama terputus dan metoda kalender.
2) Cara sederhana, terdiri dari penggunaan kondom, jelly, diafragma, tissu KB.
3) Alat kontrasepsi hormonal, dengan disuntikan dan susuk (implan).
4) Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau Intra Uterin Device (IUD) yang dikenal dalam beberapa jenis desain, spt: spiral (lippes loop), Cu T, Cu 7, multiload.
5) Kontrasepsi mantap, yakni tubektomi untuk wanita dan vasektomi untuk laki-laki.
Sering juga digunakan pengelopokan menjadi metoda kontrasepsi sederhana, metoda kontrasepsi efektif dan metoda kontrasepsi mantap.
a. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana antara lain :
1. Kondom
2. Coitus Interuptus
3. KB alami ( matoda kalender, suhu basal dan lendir serviks )
4. Diafragma
5. Kontrasepsi kimiawi / spermicide.
1. Kondom
1) Kondom untuk Laki-laki
Kondom merupakan selubung/serung karet tipis yang dipasang pada penis sebagai tempat penampungan air mani yang dikeluarkan pria pada saat senggama sehingga tidak tercerah pada vagina. Bentuknya ada 2 macam, yaitu polos dan berputing ( untuk menampung sperma setelah ejakulasi ). Cara kerja kondom yaitu mencegah pertemuan ovum dan sperma atau mencagah spermatozoa mencapai saluran genital wanita.
Jenis/tipe kondom laki-laki :
· Sebagian besar kondom terbuat dari karet lateks halus dan berbentuk silinder bulat, umumnya panjangnya 15-20 cm, tebal 0,03-0,08 mm, garis tengah 3,0-3,5 cm.
· Kondom berpelumas ( untuk meningkatkan akseptibilitas )
· Kondom anti alergi, yang terbuat dari karet lateks dengan rendah residu dan tidak dipralubrikasi.
· Kondom yang lebih tebal dan melebihi standar ( terutama untuk hubungan intim per-anus pada pria homo seks )
Keuntungan penggunaan kondom :
· Murah dan dapat dibeli secara umum
· Tidak ada persyaratan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan
· Tidak memerlukan pengawasan khusus dari tenaga kesehatan
· Mudah cara pemakaiannya
· Tidak mengurangi kenikmatan bersenggama
· Tingkat proteksi yang cukup tinggi terhadap infeksi menular seksual
· Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten
· Tadak mengganggu produksi ASI
Kontra Indikasi :
· Apabila psikologis pasangan tidak bisa menerima metoda ini.
· Malformasi penis.
· Apabila salah satu dari pasangan alergi terhadap karet lateks.
2) Kondom Wanita
Adalah suatu poliuretan dengan panjang 15cm dan garis tengah 7cm yang ujungnya terbuka melekat ke suatu cincin poliuretan lentur. Kondom ini mengandung pelumas berbahan dasar silikon dan tidak memerlukan spermisida serta hanya sekali pakai.
Keuntungan :
· Dapat dibeli tanpa resep disebagian besar apotik
· Memberikan perlindungan yang tinggi terhadap IMS
· Lebih kuat dari pada kondon\m laki-laki
· Dapat dipasang jauh sebelum hubungan intim
Kekurangan :
· Kenikmatan bisa terganggu karena timbul suara gemerisik saat berhubungan intim
· Penampilan kurang menarik
· Pada awalnya, proses pemasangannya agak sulit
· Kadang dapat terdorong seluruhnya ke dalam
· Harganya masih mahal
2. Coitus Interupt
Coitus Interuptus atau senggama terputus adalah mencabut senggama dengan mencabut penis dari liang vagina pada saat suami menjelang ejakulasi. Kelebihan dari cara ini adalah tidak memerlukan alat atau obat sama sekali sehingga relatif sehat untuk digunakan wanita dibandingkan dengan metoda kontrasepsi lain. Efek samping : dulu dikatakan dapat menyebabkan hipertropi prostat, impotensi dan bendungan panggul tetapi belum ada bukti ilmiah yang membuktikan hal tersebut.
3. Keluarga Berencana Alami
Didasarkan pada siklus masa subur dan tidak subur seorang wanita. Dasar utamanya yaiitu saat terjadinya ovulasi. Untuk menentukan saat ovulasi ada 3 cara yaitu : metoda kalender subur, suhu basal, dan matode lendir serviks.
a) Motoda Kalender
Pasangan suami istri tidak senggama saat istri usia subur. Usia subur wanita adalah masa sel telur keluar dari indung telur, yaitu 14hr sebelum haid yang akan datang / hr ke 12- hr ke 16. hari ke 11-18 dikatakan usia subur. Untuk mengetahui masa aman pre ovulasi : mengurangi 18hr dari siklus terpendek Untuk mengetahui post ovulasi : dengan mengurangi 11 dari siklus yang terpanjang.
b) Metoda Suhu Basal
Dasarnya adalah naiknya suhu basal pada waktu ovulasi karena kadar progesteron naik antara 0,3-0.5 C. Kekurangan metoda ini yaitu tidak dapat mengetahui masa aman post ovulasi, sehingga dalam penggunaannya sering dikombinasikan dengan metoda kalender.
c) Metoda Lendir Serviks
Dasarnya adalah perubahan kualitatif dan kuantitatif dari lendir serviks yang dipengaruhi hormon ovarium. Perubahan ini terdiri dari 5 fase :
· Fase 1, masa kering
· Fase 2, masa pre ovulasi
· Fase 3, hari-hari basah
· Fase 4, masa post ovulasi
· Fase 5, masa pre menstruasi
Masa subur mulai terjadi pada hari I adanya lendir serviks pasca haid (fase 2) yaitu sesudah keluarnya lendir yang jernih dan licin.
4. Diafragma
Diafragma merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menutup serviks dari bawah sehingga sel mani tidak dapat memasuki saluran serviks. Diafragma terbuat dari karet, berbentuk setengah bola, pinggirnya mengandung per datar atau spiral, ukuranya dari diameter 45-105mm (yang sering dipakai ukuran 70,75,80,85mm).
Syarat-syarat penggunaan diafragma :
· Tidak ada prolaps uteri yang berat
· Tonus vagina baik
· Akseptor harus dapat meraba serviksnya.
Keuntungan :
· Efektif bila digunakan dengan benar
· Tidak mengganggu reproduksi ASI
· Tidak mengganggu kesehatan akseptor
· Tidak mempunyai pengaruh sistemik
Kekurangan :
· Dapat terjadi sensitifasi terhadap karet atau spermatisida
· Dapat menyebabkan infeksi
· Perlu penyuluhan dan penjelasan secara berkala oleh tenaga kesehatan
Hal yang harus diperhatikan :
· Saat wanita mengejan, tepi arterior diafragma tidak boleh menonjol atau terlepas
· Diafragma dipasang 10 menit sebelum hubungan intim
· Diafragma harus dipakai setiap persetubuhan
· Biasanya dipasang pada malam hari diangkat pagi hari
· Setelah pemakaian, cuci diafragma dan simpan pada tempatnya
5. Kontrasepsi Kimiawi Atau Spermicida
Spermicida adalah suatu zat atau bahan kimia yang dapat mematikan dan menghentikan gerak atau melumpuhkan spermatozoa di dalam vagina, sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Spermicida dapat dipakai sebagai usaha tunggal untuk kontrasepsi, tapi akan lebih efektif apabila dipakai bersamaan dengan diafgarma atau pemakaian kondom pada suami.
Macam-macam bentuk Spermicida :
a) Tablet Vagina
Tablet ini berbentuk cairan pil atau tablet akan membentuk busa apabila kontak dengan mukosa vagina dengan bantuan gerakan-gerakan pada saat senggama.
b) Kream dan Jelly
Kream dan jelly adalah bahan kimia yang mudah mencair pada suhu tubuh, dan mudah menyebar ke seluruh liang vagina.
c) Aerosol ( Foam atau Busa )
Aerosol dikemas dalam kaleng atau kontainer bersama dengan alat untuk memasukannya ( aplikator ). Aerosol juga dapat digunakan sebagai pelicin dalam vagina, tetapi dapat menimbulkan iritasi dan alergi.
d) Tissu KB ( Intravag )
Tissu KB adalah kontrasepsi wanita yang digunakan dalam vagina sebelum bersenggama yang berbentuk kertas tipis dan mengandung obat spermatisida. Tissu KB mengandung alkil fenosi politoksi ethanol yang bekerja sebagai spermatisidal ( mematikan spermatozoa ). Efek samping dari Tissu KB ini adalah : gatal-gatal, perubahan masa menstruasi 0,85%, meningkatnya pengeluaran cairan vagina, iritasi dinding vagina.
2.3. Metode Kontrasepsi Efektif
Metode kontrasepsi efektif adalah metoda yang dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan pemakaian tinggi serta angka kegagalan rendah bila dibandingakn dengan metode kontrasepsi sederhana.
1. Pil KB
Pil KB adalah suatu alat kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet didalam strip yang berisi gabungan hormone estrogen dan progesterone saja.Kebijaksanaan penggunaan pil diarahkan terhadap pemakaian pil dosis rendah,tetapi meskipun demikian pil dosis tinggi masih disediakan terutam untuk membina peserta Kb lama yang menggunakan dosisi tinggi.
Jenis Jenis Tablet menurut kandungan hormone estrogen
1) Dosis :
a) Tablet dosis tinggi ( High Dose ): berisi 50mcgadalah tablet yang mengandung estrogen 50-150 mg dan progesteron 1-10 mg.yang termasuk jenis ini adalah :
· Tablet KB Noriday (dari population council)
· Tablet KB Ovostat ( PT Organon )
b) Pil dosis rendah ( low Dose ): berisi 30mcg adalah pil yang mengandung 30-50mcg estrogen dan kurang dari 1 mg progesteron.yang termasuk jenis ini adalah adalah ;
· Pil KB Microgynon 30 ( PT Schering )
· Pil KB Marvelon (PT Organon )
c) Pil Mini adalah pil yang mengandung hormone progesteron kurang dari 1 mg yang termasuk jenis ini adalah pil Kb exulton.
2) Efektifitas
Efefktifitas pemakaian pil sangat tinggi tetapi ini tergantung pada disiplin pemakai.kegagalan toritis lebih dari 0,35%,tetapi dalam praktek berkisar 1-8% untuk pil kombinasi .3-10% untuk pil mini.
· Siklus haid tidak teratur
· Usia subur
· Telah mempunyai anak atau yang belum punya anak
· Anemia karena haid nyeri haid yang berlebihan
Kontra Indikasi
· Menyusui kecuali pil mini
· Pernah sakit jantung
· Tumor/keganasan
· Kelaiana jnatung,varises dan darah tinggi
· Perdarahan pervagian
· Migrain
· Penyakit hepatitis
Efek Samping
· Perdarahan pervagina/ Spotting
· Tekanan darah meningkat
· Perubahan berat badan
· Tromboemboli
· Air susu berkurang
· Rambut rontok
· Varises
· Perubahan libido
· Depresi
· Pusing dan sakit kepala
2. Suntikan KB
Terdapat 2 jenis kontrasepsi hormon suntikan Kb.jenis yang beredar di indonesia adalah :
a. Yang hanya mengandung hormon progesteron yaitu :
· Depo Provero 150mg
· Depo Progestin 150mg
· Depo geston 150mg
· Noristerat 200mg
b. Yang mengandung 25mg Medroxy progesterone acetat dan 5mg estradiol cypionate yaitu cycloferm.
Efektifitas
Efektifitas sangat tinggi,kegagalan kurang dari 15.
Keuntungan Suntik KB
· Praktis efektif dan aman
· Tidak mempengaruhi ASI,cocok digunakan untuk ibu menyusui
· Dapat menurunkan kemungkinan anemia.
Kontra indikasi KB
· Tersangka hamil
· Perdarhan akibat kelainan ginekologi atau perdarahn dari liang senggama yang tidak ketahui penyebabnya.
· Adanya tanda-tanda tumor/keganasan
· Adanya riwayat penyakit jantung,hati,tekanan darah tinggi,kencing manis (penyakit metabolisme) paru berat.
Efek samping
· Gangguan haid
· Depresi
· Keputihan
· Jerawat
· Perubahan libido
· Perubahan berat badan
· Pusing dan sakit kepala
· Hematoma
· Infeksi dan abses: diakibatkan pemakaian jarum suntik yang tidak suci hama/steril.
3. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/IMPLANT)
Alat Kontrasepsi bawah kulit (AKBK) atau implant adalah alat kontasepsi yang disusupkan dibawah kulit.preparat yang twerdapat saat ini adalah implant dengan nama dagang ” NORPLANT ”
Jenis lain dari AKBK adalah jadelle dan implanon yang sudah banyak dipasarkan di eropa.jadelle adalah AKBK dua batang yang melepaskan Levonorgestrel (sekitar 35ig/hari hingga 18bulan),memilki profil farmakologis dan klinis identik dengan norplant.
Efektifitas
Efektifitasnya sangat tinggi,kegagalan teoritis 0,2 % dalm praktek 1-3 %
Kontra indikasi Implant
· Hamil atau diduga hamil
· Perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui sebabnya
· Tumor/keganasan
· Penyakit jantung,kelainan haid,darah tinggi,kencing
Efek samping
· Gangguan haid
· Depresi
· Keputihan
· Jerawat
· Perubahan libido
· Perubahan BB
· Hematoma dan infeksi
4. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/IUD
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukan kedalam rahim yang berbentuk bermacam macam terdiri dari plastik (polyethyline),ada yang dililit tembaga,ada pula yang tidak,adapula yang dililit tembaga yang bercmpur perak,selain itu da pula yang dibatangya berisi hormon progesteron.
Efektifitas AKDR
Efektifitas AKDR tinggi,angka kegagalan berkisar 1%
· Lippes loop sebagai generasi pertama dipakai selama diinginkan,kecuali bila ada keluhan
· Cu T 200 B,Cu 7,ML Cu 250 sebagai generasi kedua dipakai selama 3-4 tahun.
· IUD generasi ketiga Cu T 380 A,ML Cu 380 selama 10 tahun
a) Indikasi
Merupakan cara KB efektif terpilih yang sangat prioritaskan pemakainya pada ibu dalam fase menjarangkan kehamilan dan mengakhiri kesuburan serta menunda kehamilan,dengan jenis AKDR mini.
b) Kontra Indikasi
· Kehamilan
· Gangguan perdarahan yang tidak diketahui sebabnya
· Peradangan pada alat kelamin,endometrium dan pangkal panggul
· Kecurigaan tumor ganas di alat kelamin
· Tomur jinak rahim dan kelainan bawaan rahim.
Efek samping
· Perdarahan
· Keputihan
· Ekspulsi
2.4. Metode Kontrasepsi Mantap ( KONTAP )
Kontrasepsi mantap adalah salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahn atau denagn kata lain setiap tindakan pembedahan pada saluran telur wanita atau saluran mani yang mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkuatan tidak memperoleh keturunan lagi istilah lain dari kontap adalah sterilisasi atau MOW singkatan dari medis operatif wanita sering juga disebut dengan tubektomi dan MOP atau medis operatif pria dengan jenis Vasektomi.
1) Persyaratan secara umum untuk menjadi akseptor kontap
a. Sukarela
b. Bahagia
c. Kesehatan
Jenis Kontap
1. vasektomi/ MOP ( Medis Operatif Pria)
Vasektomi merupakan operasi kecil yang dilakukan untuk menghalangi keluarnya sperma denagn cara mengikat dan memotong saluran mani ( vas Deferent)sehingga sel sperma tidak keluar pada saat senggama.
Keuntungan vasektomi
Tidak ada mortalitas
· Morbiditas kecil sekali
· Pasien tidak perl dirawat di RS
· Dilakukan dengan anestesi lokal
· Efektif
· Tidak mengganggu hubungan seks
Kelemahan Vasektomi
· Harus dengan tindakan penbedahan
· Masih adanya keluhan seperti kemungkian perdarahan dan infeksi
· Harus menunggu sampai hasil pemeriksaan sperma dalam beberapa hari atau minggu unuk dapat berhubungan dengan bebas agar tidak terjadi kehamilan.
Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi.
Indikasi
· Harus secara suka rela
· Mendapat persetujuan istri
· Jumlah anak yang cukup
· Mengetahui akibat-akibat vasektomi
Umur calon tidak kurang dari 30 tahun
Kontra Indikasi
· Apabila ada peradangan kulit atau penyakit jamur didaerah skrotum
· Apabila ada tanda-tanda orchitis/epididimis
· Apabila menderita DM yang tidak terkontrol
· Apabila menderita kelainan pembekuan darah.
Komplikasi
· Perdarahan
· Hematoma
· Infeksi bisa terjadi pada kulit,epididimis atau orkitis
· Granuloma sperma.
· Kegagalan masih mungkin dijumpai
Vasektomi dianggap gagal bila
· Pada analisa sperma setelah 3 bulan pasca vasektom atau 10-15 kali ejakulasi masih dijumpai spermatozoa
· Dijumpai spermatozoa setelah sebelumnya azosperma.
· Istri ( pasangan) hamil
2. Tubektomi /MOW ( Medis Operatif Wanita )
Tubektomi atau kontap wanita adalah suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan mengikat dan memotong pada kedua saluran tuba.
Keuntungan tubektomi
· Tekniknya mudah
· Perlengkapan dan peraltannya sedrehana
· Dapat dilakukan di RS kecil
· Dapat dilakukan pada pasca persalinan,pasca keguguran dan masa interval.
· Dapat dilakukan dengan anestesi local
· Luka pembedahan dapat diperlebar jika diperlakukan
· Kegagalan teknik sangat rendah dan keberhasilan hampir 100%
· Sebagai tehnik penganti jika tehnik laparascopy atau kuldoskopi gagal.
· Waktu pembedahan singkat,biaya relatif murah
· Prosedur dapat dilakukan tanpa dirawat
· Masa penyembuhan pasca bedah singkat.
Komplikasi
· Perdarahan didaerah tuba
· Perdarhan karena perlukaan pembuluh darh besar
· Perporasi usus
· Emboli udara
· Perforasi rahim
3. Standard pelayanan kebidanan dalam Keluarga berencana
Hal pertama perlu dilakukan seorang bidan adalah memberikan konseling tentang kontrasepsi. Konseling itu sendiri adalah bentuk wawancara untuk membantu orang lain memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya, termasuk keinginan, sikap, kecemasan dalam usahanya untuk memahamipermasalahan yang sedang dihadapinya. Bidan sebagai konselor memiliki kemampuan teknik konseling, pengetahuan tentang alat kontrasepsi dan yang berkaitan dengan pemakaiannya.
Tujuan konseling oleh bidan adalah :
· Agar calon peserta KB memahami manfaat KB bagi dirinya maupun keluarganya.
· Calon peserta KB mempunyai pengetahuan yang baik tentang alasan menggunakan KB, cara menggunakan dan segala hal yang berkaitan dengan kontrasepsi.
Bidan sebagai konselor hendaknya memiliki pribadi :
a) Minat untuk menolong orang lain.
b) Mampu untuk empati.
c) Mampu untuk menjadi pendengar ang baik dan aktif.
d) Mempunyai daya pengamatan yang tajam.
e) Terbuka terhadap pendapat orang lain.
f) Mampu mengenali hambatan psikologis, social dan budaya.
Dalam melaksanakan konseling langkah-langkah yang dilaksanakan adalah :
1. Menciptakan suasana dan hubungan saling percaya.
2. Menggali permasalahan yang dihadapi dengan calon
3. Memberikan penjelasan disertai penunjukan alat-alat kontrasepsi
4. Membantu klien untuk memiliki alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya sendiri.
4. Wewenang Bidan
· Memberikan bimbingan, asuhan, nasehat dalam rentang kehidupan perempuan
· Menolong persalinan, asuahan bayi dan anak prasekolah
· Pelayanan KB
· Pencegahan dan deteksi KIA yang terganggu, pertolongan pertama sebelum tindakan medis
· Penkes pranikah, kehamilan, KB, penyakit kandungan terkait kehamilan, kes.anak, gizi, konseling.
· Membimbing calon bidan, dukun, kader kesehatan.
· Memotifasi dan memotori masyarakat (wanita)
Metode Kalender
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kontrasepsi berasal dari kata “kontra” berarti mencegah atau melawan sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan.
Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dan sperma tersebut. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen (Prawirohardjo, 2007).
Alat kontrasepsi dalam rahim merupakan alat kontrasepsi yang efektif bagi yang ingin menjarangkan kehamilan atau yang tidak ingin memiliki anak lagi, karena efektifitasnya tinggi dan angka kegagalannya juga rendah.
Dalam memberikan asuhan kebidanan akseptor KB baru pada Ny “D”, penulis dapat menggunakan manajemen kebidanan yang berpedoman pada 7 langkah manajemen varney yaitu :
a. Dapat melakukan pengumpulan data, secara objektif maupun secara subjektif pada Ny “D” dengan pengguna akseptor baru alat kontrasepsi dalam rahim.
b. Dapat mengidentifikasi dengan benar diagnosa yang ditegakkan dan masalah yang timbul pada Ny “D” dengan pengguna akseptor baru alat kontrasepsi dalam rahim.
c. Mampu mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi pada Ny “D” dengan pengguna akseptor baru alat kontrasepsi dalam rahim.
d. Mampu mengidentifikasi perlu atau tidaknya tindakan segera baik secara kolaborasi, pada Ny “D” dengan pengguna akseptor baru alat konrasepsi dalam rahim.
e. Mampu merencanakan asuhan yang rasional yang akan diberikan kepada Ny “D” dengan pengguna akseptor baru alat kontrasepsi dalam rahim.
f. Mampu melakukan asuhan yang direncanakan sesuai dengan kbutuhan klien dan asuhan diberikan secara efisien dan aman pada bayi Ny “D” dengan pengguna akseptor baru alat kontrasepsi dalam rahim.
g. Mampu melakukan evaluasi dari keefektifan asuhan yang diberikan pada Bayi Ny “D” dengan pengguna akseptor alat kontrasepsi dalam rahim.
h. Mampu melakukan pendokumentasian dari keefektifan asuhan yang diberikan pada Bayi Ny “D” dengan pengguna akseptor baru alat kontrasepsi dalam rahim.
DAFTAR PUSRAKA
Anggraeni,Yetty,dkk.2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Rohima press: Yogyakarta
BKKBN.2008.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo:Jakarta
BKKBN.2011.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo:Jakarta
Manuaba,Ida Bagus Gede.2007.Pengantar Kuliah Obstetri.EGC:Jakarta
Prawirohardjo,Sarwono.2007.Ilmu Kandungan.Jakarta.PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Sulistyawati,ari.2011.Pelayanan Keluarga Berencana.Salemba Medika:Jakarta
0 Response to "Makalah Metode Kontrasepsi Asuhan Kebidanan Sederhana Konseling Dalam Bentuk Kontrasepsi"
Post a Comment