Makalah Gerakan Radikal Lengkap
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada awal jaman pergerakan nasional pada tahun 1908-1916,pergerakan organisasi politik di Indonesia kebanyakan masih bersikap lunak dan kooperatif dengan pemerintah Hindia Belanda,organisasi organisasi seperti Budi Utomo dan SI masih ingin memajukan organisasinya dengan bantuan pemerintah Hindia Belanda, atau ingin bekerja sama dengan Belanda untuk memajukan organisasi mereka, Organisasi Budi Utomo dan SI belum bertujuan untuk memerdekakan Indonesia,organisasi ini masih berkutat pada masalah internal dan bersifat kedaerahan,seperti Budi Utomo,organisasi ini semula bertujuan untuk memberi beasiswa kepada rakyat jawa agar bisa bersekolah,seperti pembentukan dana pelajar,bagi pelajar pelajar Stovia yang kurang mampu,dan yang paling penting bertujuan untuk menaikkan kembali harga diri dan martabat orang Jawa yang di tindas dan di peras kekayaan alam yang di miliki Bangsa Indonesia,lalu pada 20 Mei 1908 terbentuklah Organisasi pertama di Indonesia yang di beri nama Budi Utomo,dan Budi Utomo ini dianggap sebagai pelopor Kebangkitan Bangsa atau Organisasi Pelopor yang di bentuk oleh Orang Indonesia setelah politik etis di terapkan di Indonesia.
Pada awal berdirinya Organisasi Budi Utomo yang di ketuai oleh dr.Sutomo, seorang pelajar Stovia yang tertarik pada ajakan dr. Wahidin Sudiro Husodo untuk menaikkan derajat rakyat Jawa,pada awalnya organisasi ini di bentuk untuk membentuk Dana Pelajar dan membahas tentang kebudayaan dan pendidikan di Jawa saja,sehingga banyak orang orang yang ingin ikut organisasi ini dari luar jawa menjadi sulit,apalagi banyaknya dominasi kaum priyayi dan para Priyayi senior yang suka bekerja sama dengan Belanda dan lebih mementingkan kepentingannya sendiri dari pada organisasi Budi Utomo.
Akibatnya timbul banyak perpecahan di kubu muda dan kubu yang tua,kubu yang muda ingin Budi Utomo tidak bergerak pada kebudayaan dan pendidikan saja tetapi juga politik hal inilah yang menyebabkan organisasi Budi Utomo ini redup dan kalah pamor dengan Sarekat Islam dan Indische Partij di kemudian hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Proses Radikalisasi Pergerakan Nasional
Setelah kemunculan dari Budi Utomo dan SI,pergerakan Nasional Indonesia masuk pada masa radikal atau masa dimana organiasi tidak lagi bergantung atau berhubungan dengan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda tetapi organiasasi organisasi ini menajadi organisasi yang Nonkooperatif dengan Pemerintah Hindia Belanda,contohnya munculnya IP atau Indische Partij pada tahun 1912 oleh Tiga Serangkai,IP merupakan organisasi radikal pertama di Indonesia yang bertujuan untuk Kemerdekaan Indonesia.
Radikalisasi terjadi pada pergerakan nasional Indonesia karena kebijakan kebijakan pemerintah Hindia Belanda mulai melenceng dari tujuan Politik Etis dan juga semakin banyaknya organisasi yang tidak mau berhubungan atau Non kooperatif dengan pemerintahan Hindia Belanda, dan juga maraknya gerakan gerakan Komunis yang bertentangan dengan paternalistik dan liberal progresif Pemerintahan Hindia Belanda sehingga banyak pelarangan aktivitas aktivitas politik pada organisasi organiasi di Indonesia.sehingga banyak timbul gerakan gerakan radikal yang di lakukan oleh organiasi yang mulai muncul pada awal akhir tahun 1918 dan pada awal tahun 1920an.
Gencarnya gerakan komunis di Indonesia membuat,pemerintah Hindia Belanda bersikap reaksioner dan konservatif terhadap organisasi politik lainnya di Indonesia,tindakan keras pemerintah pada pemimpin komunis seperti Semaun dan Darsono membuat SI dan Budi Utomo tak dapat menghindari proses radikalisasi tersebut.
A. pergerakan Nasional lahir dan berkembang karena beberapa faktor yaitu :
a. Faktor Internal (dari dalam)
Ø Keinginan untuk membebaskan diri dari penjajahan akibat penderitaan yang dialami rakyat
Ø Munculnya golongan terpelajar (elite nasional) akibat pelaksanaan politik etis
Ø Mengenang kejayaan masa lampau yang gemilang
b. Faktor Eksternal (dari luar)
Ø Kemenangan Jepang atas Rusia (1904-1905)
Ø Perpengaruh oleh gerakan nasional di negara lain, seperti :
· Gerakan Kemerdekaan rakyat India yang dipimpin oleh Mahatma Gandhi
· Gerakan Turki Muda yang dipimpin Musthapa Kemal Pasha (Kemal Ataturk)
· Gerakan Kemerdekan di Philipina dibawah pimpinan Yose Rizal
· Revolusi Cina (1911) yang dipelopori oleh Dr. Sun Yat Sen
2.2. Perkembangan Pergerakan Nasional
Organisasi pergerakan Nasional telah menjadi wahana perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya melepaskan diri dari cengkraman penjajah Belanda. Perjuangan dengan organisasi menjadi pembeda dari perjuangan masa sebelumnya yang hanya mengandalkan kekuatan senjata.
Ciri pergerakan nasional sebelum 1908:
· Kurang adanya persatuan/bersifat kedaeraha
· Faktor persenjataan masih sangat sederhana, masih menggunakan senjata tradisional
· Pemimpin perjuangan adalah pemimpin daerah atau golongan bangsawan
Ciri pergerakan nasional setelah 1908:
· Mulai menonjolkan persatuan
· Tidak lagi menggunakan senjata tradisiomal, melainkan menggunakan organisasi modern
· Pemimpin perjuangan dari golongan terpelajar
2.3. Lahirnya Kebangkitan Nasional dan Pertumbuhan Organisasi Pergerakan
a. Masa pembentukan 1908-1920
1. Sifatnya
Gerakan politik yang bersifat Radikal IP, PKI, PNI, PNI Pendidikan, partindo dan gerindo dan Gerakan politik yang bersifat moderat : PSII, PII, BU, dan PARINDRA
2. Prinsip perjuangan
Ø Gerakan politik yang mempunyai prinsip perjuangan non kooperatif : PKI, PNI, PNI Pendidikan , Partindo.
Ø Yang mempunyai prinsip kooperatif : BU, PSII, dan Gerindo
Ø Yang mempeunyai kooperatif insidental Parindra
3. Dasar gerakan Politik
Ø Kebangsaan : PNI, PNI Pendidikan, Partindo, Parindra, BU, Gerindo, IP.
Ø Internasional PKI.
Ø Agama PSII, PII, (Sukiman)
2.4. Beberapa Organisasi Pergerakan Nasional
a. Awal Pergerakan Nasional (Organisasi yang bersifat Etnik)
Organisasi pergerakan yang bersifat etnik di Indonesia merupakan kelompok sosial dalam masyarakat yang berjuang menaikkan martabat bangsa dan membina rasa kebangsaan melalui gerakan sosial, ekonomi, budaya dan politik. Pelopor pembentukan organisasi yang bersifat etnik antara lain :
1. Organisasi Budi Utomo (20 mei-1908)
Ketua : Dr. Sutomo
Tujuan : Untuk mencapai kemajuan dan derajat bangsa melalui pendidikan dan kebudayaan.
Keanggotaan : kaum terpelajar dan pegawai pemerintah yang berada di P. Jawa dan Madura
Pusat kegiatannya : Di Yogyakarta
Kegiatan ditujukan untuk kegiatan Pendidikan dan budaya tidak politik.
Tujuan : Untuk mencapai kemajuan dan derajat bangsa melalui pendidikan dan kebudayaan.
Keanggotaan : kaum terpelajar dan pegawai pemerintah yang berada di P. Jawa dan Madura
Pusat kegiatannya : Di Yogyakarta
Kegiatan ditujukan untuk kegiatan Pendidikan dan budaya tidak politik.
2. Serikat Islam (1911)
Pada awalnya SI bernama SDI
Ketua : H. Samanhudi
Berdiri : Solo tahun 1911
Tujuannya : Membela kepentingan para pedagangan pribumi dari persaingan dengan pedangan Cina Atas anjuran H.O.S. Cokroaminoto SDI berubah menjadi SI
Tokoh : H.O.S. Cokroaminoto, H. Agus Salim, dam Abd. Muis.
Berdiri tahun 1912
Tujuannya :
- mengembangkan jiwa dagang
- membangu anggota yang kesulitan dalam berusaha
- memajukan pengajaran
- memperbaiki pendapat-pendapat yang kelir mengenai agama Islam
- hidup menurut pemerintah agama Islam
Tokoh : H.O.S. Cokroaminoto, H. Agus Salim, dam Abd. Muis.
Berdiri tahun 1912
Tujuannya :
- mengembangkan jiwa dagang
- membangu anggota yang kesulitan dalam berusaha
- memajukan pengajaran
- memperbaiki pendapat-pendapat yang kelir mengenai agama Islam
- hidup menurut pemerintah agama Islam
3. Indische Partij (IP)
Berdiri di Bandung tanggal 25 Dsember 1912
Tokoh: 3 Serangkai, (yaitu Suwardi Suryaningrat, Dr. E.F.F. Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo) IP dipandang sebagi oraganisasi yang betul-betul bercorak politik dan berprogram nasionalisme Indonesia.
Tujuan IP: Menumbuhkan dan meningkatkan jiwa intregritas semua golongan untuk memamjukan tanah air yang di landasi jiwa Nasional, dalam rangka mempersiapkan diri ke arah kehidupan rakyat yang merdeka.
Pada tanggal: 11 Maret 1913 IP dinyatakan sebagai partai terlarang karena membahayakan kepentingan penjajah.
b. Masa Radikal (non kooperatif) tahun 1920 – 1930
Tiga Partai radikal yang menganut asas non kooperatif adalah PI, PNI, san PKI.
1. Perhimpunan Indonesia ( 1924 )
PI pada awalnya berdiri di Belanda tahun 1908, semula bernama Indishe Vereeniging (IV).Tujuan : membantu kepentingan para pemuda dan pelajaran yang berada di negeri Belanda.
Perkembangan (IV) adalah sebagai berikut :
IV – Indonessiche Vereeniging hal ini dimuat dalam majalah Hindia Putra, Pimpinan Moh. Hatta dan A. Subarjo, tahun 1924 IV di ganti namanya perhimpunan indonesia majalah Indonesia merdeka. Pada tahun 1926 tokoh-tokoh perhimpunan Indonesia mengikuti konggres liga penentang imperialisme dan penindasan kolonialisme di Paris dalam pertemuan itu konggres menyokong perjuangan untuk mencapai indonesia merdeka akibatnya tokoh-tokoh perjuangan ditangkap
2. PKI (ISDV-PKH-PKI)
Tokoh : Semaun
Tujuan : mendirikan pemerintahan Komunis Paham Dasarnya : Infiltrasi (penyusupan) dalam organisasi lain dalam usahanya berhasil menyusup ke SI. SI sayap kiri berhasil berkembang menjadi serikat rakyat. Tahun 1926, PKI mengadakan pemberontakan tetap mengalami kegagalan hal ini berakibat di bekukannya PKI
3. Partai Nasional Indonesia
Berdiri di Bandung tahun 1927
Tokoh : Ir. Soekarno, Maskun, Supriadinata, dan Gatot Mangkuprojo
Asas PNI bersandar pada 3 pokok: Indonesia merdeka atas dasar kekuatan sendiri, Marhaennisme, dan Azas Non Kooperatif
Asas PNI bersandar pada 3 pokok: Indonesia merdeka atas dasar kekuatan sendiri, Marhaennisme, dan Azas Non Kooperatif
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Radikalisasi pada pergerakan nasional muncul setelah berdirinya organiasi politik seperti PKI,PI dan PNI,pemimpin pemimpin organisasi ini berjuang untuk melepaskan Indonesia dari penjajahanBelanda karena sudah ratusan tahun SDA maupun SDM di Indonesia ini di hisap habis,tokoh tokoh seperti ir. Sukarno dari PNI dan Hatta membuat gerakan radikalisasi organisasi politik Indonesia menjadi semakin kentara dan pada 28 Oktober 1928 ikrar Sumpah Pemuda yang di lakukan oleh perwakilan pemuda pemudin seluruh Indonesia membuat semangat untuk memerdekaan Indoenesia semakin besar dan Pemerintah Hindia Belanda pun semakin keras menntang dan semakin sering saja mengasingkan pemimpin organisasi politik tersebut,tetapi perjuangan untuk kemerderkaan tidak pernah padam bahkan sampai Jepang tiba di Indonesia pada Perang Dunia II.
0 Response to "Makalah Gerakan Radikal Lengkap"
Post a Comment