Informasi Lainnya

MAKALAH PENGANTAR BISNIS LENGKAP FOOTNOTE



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Bisnis merupakan aktivitas yang selalu ada di sekitar kita dan dikenal oleh kaum muda hingga kaum tua. Pada era globalisasi saat ini, masyarakat indonesia khususnya para mahasiswa masih bingung dengan manfaat dan tujuan dari bisnis tersebut. Padahal, kalau kita memahami apa bisnis tersebut, kita akan mendapatkan keuntungan yang kita inginkan dalam aktivitas bisnis tersebut. Bangsa Indonesia, merupakan bangsa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah jika kita tidak pandai mengatur itu semua, maka bangsa kita akan jatuh ke dalam keterpurukan dalam hal perekonomian, kemiskinan dan menjadikan negeri kita gagal atau miskin. Pasti sebagai rakyat indonesia kita mau jika hal tersebut terjadi di negara yang kita cintai.
Dilihat dari pertumbuhan ekonomi kita saat ini, jumlah pengangguran di Indonesia menduduki angka yang sangat fantastis. Namun, pemerintah belum bisa mengatasi problema tersebut. Jika adanya pasar kerja yang dibuka, masyarakat berbondong-bondong untuk menjadi pegawai negeri yang impikan, tetapi pekerjaan kita  tidak hanya pegawai negeri saja masih banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan misalnya pewirausaha atau pengusaha.
Bisnis adalah sebuah kegiatan yang pasti ada di lingkungan sekitar kita dan dikenal oleh semua kalangan para pemuda dan orang-orang tua.Di zaman globalisasi pada saat ini, masih banyak masyarakat indonesia khususnya para mahasiswa masih belum memahami apa  manfaat dan tujuan dari bisnis tersebut. Dan apabila kita memahami apa bisnis tersebut, kita akan mendapatkan keuntungan yang kita inginkan dalam aktivitas bisnis tersebut. Bangsa Indonesia, merupakan bangsa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah jika kita tidak pandai mengatur itu semua, maka bangsa kita akan jatuh ke dalam keterpurukan dalam hal perekonomian, kemiskinan dan menjadikan negeri kita gagal atau miskin. Pasti sebagai rakyat indonesia kita mau jika hal tersebut terjadi di negara yang kita cintai. mendapat tempat yang mantap, banyak menyerap tenaga kerja, ikut melancarkan perekonomian Negara, dan mampu hidup berdampingan dan menopang perusahaan besar.
    Usaha kecil juga bersifat lincah dan mampu hidup disela-sela perusahaan besar dengan strategi membuat produk yang unik dan khusus sehingga tidak menghadapi perusahaan besar sebagai pesaing.Jenis usaha kecil dan menengah merupakan usaha yang mampu menggerakan perekonomian Indonesia itu tercermin disaat krisis global yang melanda ampir sebagian Negara-negara didunia, banyak perusahaan yang besar gulung tikar karena krisis global tersebut

B.       Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah utnuk mengetahui tentang :
1.      Memahami Kontek Bisnis Global dan Mengelola Perusahaan Bisnis
2.      Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru
3.      Mengorganisasikan Perusahaan Bisni
4.      Mengelola Sumber daya Manusia

Makalah Pengantar Bisnis

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Memahami Kontek Bisnis Global dan Mengelola Perusahaan Bisnis

a. Timbulnya Bisnis Internasional
Peradanaganan internsional yang berekmbang saat ini telah menjadi sebuah sistem tunggal yang sangat bergantung satu sama lain, proses yang disebut globalisasi. Globalisasi telah menimbulkan perspektif baru dalam dunia perdangangan internasional. Jika dulu, banyak negara membuat kebijakan agar  bisnis dalam negeri bisa terlindung dari perdangangan internasional, saat ini banyak negara yang membuat kebijakansecara agresif memberikan berbagai insentif dan  kebijakan agar bisnis dalam negeri negara-negara tersebut bisa berkembang secara internsional.
  
b. Perekonomian Global Kontemporer
Perdanganan internasional telah menjadi hal yang sangat penting bagi sebagian besar negara di dunia saat ini. Peningkatan teknologi dan peningkatan faktor-faktor pendukung dalam perdagangan telah menimbulkan berbagai persaingan tersendiri bagi negara-negara yang ikut andil dalam perdanganan internsioanal. Untuk mengembangkan bisnis internasional mereka, negara-negara di dunia saat ini telah mengembangkan berbagai kesepakatan dagang yang akanlebih memudahkan mereka untuk melakukan peningkatan/ekspansi penjualan ke negara-negara lain yang dianggap bisa menjadi pasar mereka.
Beberapa kesepakatan peradanganan dunia antara lain :
  • General Agreement of Traiffs and Trade (GATT)
  • North America Free Trade Agrement (NAFTA)
  • Uni Eropa
  • World Trade Organization(WTO)

c. Pasar Utama Dunia
Perekonomian dunia saat ini berkisar pada tiga pasar utama dunia, yaitu Amerika, Eropa dan Asia. Bank Dunia, membuat kategori tersendiri berdasarkan kepada pendapatan per kapita untk mengelompokan negara-negara tersebut.
·         Negara berpendatapan tinggi, negara-negara dengan pendapatan per kapita tinggi mendapat pendapatan lebih dari $9.386 per kapita.
·         Negara berpendapatan mengengah, negara-negara dengan pendapatan per kapita menengah mendapat pendapatan antara $765 sampai dengan $9.386 per kapita.
·         Negara berpendapatan rendah, negara-negara dengan pendapatan per kapita kurang dari $765.
Amerika utara menjadi salah satu daerah dengan dominasi bisnis yang cukup tinggi. Kanada dan Amerika menjadi sekutu bisnis dan pesaing terbesar satu sama lain. Peruhsaan Marika mendapat keuntungan di Kanada, sementara perusahaan Kanada melakukan penjulan yang sangat sukses di Amreika. Selain itu, Meksiko menjadi sebuah pusat bisnis yang sangat menarik minat pasar dengan banyaknya tenaga kerja murah dan murahnya biaya transportasi membuat bnayak perushaan mendirikan pabrik di di daerah Meksiko.
Eropa menjadi pasar internasioanla ang terframentasi tersendiria. Sebagian sedang mengalami kemajuan di bidang bisnis internasional, sementara sebagian negara lain berkutat dengan ketidakstabilan pemerintahnya tersendiri sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi negara itu sendiri. Munculnya E-commerce dan adanya peningkatan teknologi internet, telah membuat banyak bisnis baru yang berekmbang di Eropa saat ini.
Asia Pasifik menjadi pasar perdagangan terbesar setelah Amerika Utara. Perusahaan-perusahaan besar Jepang, Korea dan Cina berperan besar dalam perdanganan internsioanl di Asia dan global. Tapi peningkatan perdanganan internasional masih belum diimbangi oleh penguasaan teknologi dan peningktan infrastruktur sehingga masih harus mengejar para pesaingnya dalam perdagangan internsional.

d. Bentuk-Bentuk Keunggulan Bersaing
Perdanganan internasional terjadi akibat adanya perbedaan faktor-faktor sumber daya alam sehingga menimbulkan  keunggulan bersaing antar negara.
·         Keunggulan Absolut
Keunggulan absolut terjadi apabila suatu negara bisa memproduksi suatu barag dengan kulitas terbaik tapi dengan harga yang sangat murah. Contohya kopi dari Brazil atau minyak dari Saudi. Tapi menurut para ahli keunggulan absolut sifatnya relatif.
·         Keunggulan Komparatif
Keunnggulan komparatif terjadi apabila suatu negara bisa memproduksi suatu barang lebih efisien atau laebih baik daripada barang-barang lainnya. Contohnya, Amerika bisa memproduksi lebih baik komputer dan bahan pertanian daripada Korea Selatan daripada memproduksi barang elektronik. Sedangkan Korea Selatan bisa memproduksi barang elektronik lebih baik daripada Amerika.

Keunggulan Bersaing Nasional
Keunggulan bersaing nasional terjadi karena empat faktor kondisi :
1.      Kondisi faktor-faktor produksi.
2.      Kondisi permintaan, mencerminkan basis konsumen domestik yang menimbulkan permintaan terhadap inovasi-inovasi terbaru.Industri terkait dan industri pendukung, mencakup pemasuk lokal dan/atau pelanggan industri yang kuat.
3.      Strategi, struktur dan persaingan, berkaitan dengan industri dan perusahaan ang berfous kepada penurunan biaya, kualitas produksi, produktivitas yang semkin tinggi, dan produk-produk baru yang inovatif.

e. Neraca Ekspor Impor
Perdanganan internsional mempunyai banyak manfaat tetapi akan menadi maslah bial tidak terjadi keseimbnagan dalam neraca ekspor dan impor. Ada 2 tolak ukur terhadap neraca ekspor dan imopr
1.  Neraca perdagangan
Neraca perdangan adalah total nilai ekonomi seluruh produk yang diimpor dikurangi dengan total nilai ekonomi seluruh produk yang dieskpor. Apabila  total nilai ekonomi jumlah barang yang diimpor lebih besar daripada barang yang di ekspor disebut defisit perdagangan. Sedangkan jika nilai total ekonomi barang yang diekpsor lebih besar daripada total nilai ekonomi barang yang diimpor disebut surplus perdangangan.
Defisti dan surplus perdagangan dipengaruhi oleh keunggulan absolut, kenuggula komparatif keunggulan bersaing nasional yang dinikmati oleh para sekutu perdagangan yang relevan, keadaan ekonomi suatu negara serta perjanjian dagan yang diambil


2. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan arus keluar atau masuknya uang dalam suatu negara. Uang yang dilihat berdasarkan kepada uang yang dibayarkan oleh suatu negara untukpembayaran impornya atau uang yang diterima negara atas ekspor yang dilakukan.

f. Nilai Tukar
1. Manajemen Bisnis Internsional
Keberhasilan suatu perusahaan bergantung kepada seberapa baik perushaan itu dikelola, dalam bisnis internsional menjadi sebuah tantangan tersendiri terhadap sebuah manajemen dasar karena akan menjadi lebih sulit dilakukan apabila bisnis tersebut dilakukan di beberapa pasar yang tersebar di dunia.
Ada 3 keputusan mendasar yang harus diambil apabila perusahaan yang kita kelola ingin ikut terjun dalam duni perdagangan internsional.
1.      Go international
Dalam tahap ini, kita harus memperhatikan banyak faktor untuk membuka perusahaan kita dalam dunia internasional.
Faktor pertama adalah ada tidaknya permintaan dari luar negeri. Melihat banayk sedikitnya permintaan dari luar negeri dan membandingkannya dengan permintaan domestik. Faktor kedua, produk yang bisa kita hasilkan. Apakah bisa dimodifikasi agar bisa sesuai dengan pasar internsional yang mempunyai lebih banyak selera. Faktor ketiga, iklim bisnis luar negeri cocok untuk mengimpor atau tidak. Dilihat dari situasi dan kondisi negara-negara internsional. Faktor keempat, memiliki pengetahun dan keahlian yang cukup dan diperlukan untuk  mengelola bisnis di luar negeri.
Bila keempat fakto tersebut sudah bisa dipenuhi dan kita siap unutk membuka bisnis secara internsional hal terpenting yang harus kita lakukan adalah beradaptasi dengan keinginan konsumen internasional.
2.      Tingkat keterlibatan Internasional
Setelah memutuskan untuk go international  perusahaan harus memutuskan tingkat keterlibatannya dalam perdanganan internasionalnya. Beberapa tingakt yang bisa dipilihi diantaranya :

·         Ekportir dan importer
·         Eksportir adalah perusahaan yang mendistribusikan dan menjual produk-produk kepada satu negara atau lebih. Importir adalah perusahaan yang memebli produk –produk di pasar asing dan kemudian mengimnpornya untuyk dijula kembali di negaranya. Eksportir dan importir saat ini tidak selalu dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar, tapi banyak juga perusahaan kecil yang terlibat.
·         Perusahaan internasional
Perushaan internasional adalah perusahaan yang menjalankan sebgaian besar bisnisnya di negara asing, tapi tetap memprioritaskan pemasaran produknya d pasar domestik.
·         Perusahaan Multinasional
Perusahaan Multinasional adalah perusahaan yang merancang, memproduksi, dan produknya di banyak negara. Perusahaan multinasional umunya mempunyai kebijakan internasional terhadap bisnis mereka, tetapi tidak adahubungan satu sama lain antara kantor pusat dengan setiap kantor di negara yang berbeda.
3.      Struktur Organisasi Internasional
Setiap level keterlibatan yang berbeda dalam bisnis internasional membutuhkan jenis struktur organisasi tertentu. Contoh, sebuah struktur yang mengkoordinasikan aktivitas eksportir bisa dianggap tidak cukup bagi aktivitas perusahaan multinasional. Di sini, kita akan memahami spektrum strategi organisasi internasional, meliputi agen independen (independent agent), perjanjian lisensi (licencing arrangement), kantor cabang (branch office), aliansi strategis (strategic alliances, dan investasi asing langsung (foreign direct investment).

B.       Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru
Kewirausahaan berkaitan dengan bisnis kecil. Tapi mereka memiliki perbedaan walaupun sangat kecil. Wirausahawan adalah mereka yang menanggung risiko kepemilikan bisnis dengan pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama. Sedangkan bisnis kecil adalah bisnis yang dimilikin dan dikelola secara mandiri yang tidak mendominasi pasarnya. Bisnis kecil tidak merupakan bagian dari bisnis lain dan hanya mempunyai pengaruh yang relatif kecil dalam pasarnya. Banyak pemilik bisnis kecil mencirikan dirinya sebagai wirausahawan, namun mereka tidak berniat untuk memperluas bisnisnya seperti wirausahawan sejati. Seorang wirausahawan jika ingin membuka pusat fotokopi harus memiliki tujuan untuk menciptakan jaringan nasional untuk menyaingi firma kinko. Walaupun orang itu mungkin berawal dari pemilik bisnis kecil, tapi pertumbuhan itu dapat terjadi dari visi dan kegiatan kewirausahaan. Jadi yang membedakan kepemilikan bisnis kecil dan kewirausahaan adalah adanya visi, aspirasi, dan strategi. Pemilik bisnis kecil tidak punya rencana untuk pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman, sedangkan wirausahawan termotivasi untuk tumbuh berekspansi dan membangun yang artinya siap menanggung resiko.
Kewirausahaan atau entrepreneurship yaitu proses yang membawa tanah, tenaga kerja, dan modal bersama-sama dan mengambil resiko yang terlibat dalam suatu proses produksi barang dan jasa untuk menghasilkan laba, tanah, tenaga kerja, dan modal yang merupakan sumber daya pasif yang menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan.
Alasan yang mendasari banyak orang memutuskan untuk menjadi wirausaha, antara lain:
·         Seseorang menjadi wirausaha karena merupakan salah satu profesi yang memiliki kedudukan yang terpandang dimata masyarakat.
·         Wirausaha adalah suatu profesi yang memungkinkan seseorang untuk bebas mengambil keputusan dalam pelaksanaan kerjanya.
·         Menjadi wirausaha karena memanfaatkan kesempatan yang seketika  muncul
·         Menjadi wirausaha karena kewajiban melanjutkan bisnis keluarga

a. Sikap-sikap kewirausahaan
Setiap wirausaha harus menunjukkan sikap-sikap positif untuk memndukung tujuannya. Beberapa sikapnya adalah
1.  Sikap terhadap karir.
Factor yang dapat membantu wirausaha dalam mengembangkan karirnya antara lain:
·         Selalu berpikir secara kreatif dan aktif untuk mengembangkan diri dan usahanya
·         Tidak segan mencontih orang-orang yang berhasil dalam bidang pekerjaan yang sama
·         Selalu tanggap dan fleksibel terhadap perubahan dan kemajuan teknologi
·         Tunjukan keyakinan pada diri sendiri maupun pada karyawan
·         Harus mampu menggabungkan sifat-sifat pribadi dari para individu yang bekerja
·         Berani mengambil keputusan dengan dilandasi pertimbangan yang matang
·         Selalu bersikap dan berpandang positif terhadap segala sesuatu
2. Sikap mental seorang wirausaha
Para wirausaha harus bisa menikmati pekerjaan mereka dan berdedikasi total terhadap apa yang mereka lakukan. Sikap mental positif mengubah pekerja mereka menjadi pekerjaan yang menyenangkan dan member kepuasan terhadap mereka.
3. Sikap kepemimpinan
Wirausaha pada hakikatnya pekerjaan mereka adalah pemimpin, karena mereka harus mencari peluang-peluang; memulai proyek-proyek mengumpulkan sumberdaya manusia dan financial yang diperlukan untuk melaksanakan proyek, menentukan tujuan. Cirri-ciri umum yang terdapat pada pemimpin yang memiliki orientasi yang tinggi pada orang meliputi hal-hal berikut:
·         Mengerti kebutuhan, tujuan-tujuan, nilai-nilai, batas-batas dan kemampuan mereka sendiri
·         Peka terhadap kebutuhan orang lain
·         Dapat menerima dan menghargai nilai dan gaya hidup yang berlainan
·         Melibatkan karyawan mereka dalam tujuan perusahaan dengan memahami kebutuhan mereka
·         Memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik
4.  Sikap mengambil resiko
Wirausaha menghindari situasi resiko rendah karena tidak ada tantangannya dan menjauhi situasi resiko tinggi, karena mereka ingin berhasil. Mereka mendapat kepuasan besar dalam melaksanakan tugas-tugasyang sukar tetapi realitik dengan menerapkan keterampilan mereka.
5.   Sikap mengambil keputusan
Wirausaha harus punya kepercayaan diri yang teguh dan yakin bahwa mampu membuat keputusan yang tepat. Sebagai wirausaha harus lebih kreatif daripada manager konvensional, karena mereka harus membuat keputusan yang baik tanpa bantuan data kuantitatif atau dengan dukungan staf yang berpengalaman.
6.  Sikap untuk perencanaan bisnis
Dalam bisnis terdapat kegiatan perencanaan. Yaitu kegiatan kewirausahaan yang mencakup tugas-tugas seperti mengadakan kontak dengan para banker, akuntan, pengacara, dan orang-orang lain yang membantu dala aspek financial dan hokum dari bisnis. Aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin meliputi, menyiapkan laporan keuangan bulanan, memonitor dan merevisi anggaran, mengelola proses produksi serta memasarkan produk dan jasa.
7.  Sikap menggunakan waktu secara efisien
Sebagai wirausaha perlu menggunakan waktu secara efektif melalui managemen yang baik. Kreatifitas, pemecahan masalah dan pencarian peluang itu merupakan cirri khas wirausaha.
8.   Sikap menilai peluang besar
Bila wirausaha tidak dapat memanfaatkan peluang pasar maka mereka akan mengalami kegagalan dalam memasarkan produknya. Para wirausaha membutuhakn informasi tentang pasar. Tujuan pemasaran adalah memenuhi permintaanpelanggan atau konsumen. 

b. Memulai dan mengoperasikan bisnis kecil
Saat ini memulai bisnis bisa menjadi lebih mudah dan cepat dibandingkan dulu karena di internet kita bisa mengumpulkan informasi tentang bagaimana cara berbisnis. Namun calon wirausahawan harus tetap membuat keputusan yang tepat saat memulai bisnis, apakah ingin membeli bisnis yang sudah ada atau ingin memulai dari awal. Calon wirausahawan juga harus tahu cara mencari sumber daya keuangan yang tepat serta memutuskan kapan mendengarkan saran para ahli keuangan.
Usaha/bisnis kecil adalah salah satu penopang aktivitas bisnis dalam suatu Negara. Merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakuan baik oleh perorangan maupun kelompok, dimana modal awal tidak bernilai besar dan memiliki tujuan untuk memperoleh laba dengan jumlah tenaga kerja dan asset yang relative terbatas.
Di undang-undang usaha/bisnis kecil disimpulkan bahwa yang dikategorikan sebagai  usaha/bisnis kecil di Indonesia adalah perusahaan yang nilai kekayaan atau asetnya tidak lebih dari  Rp.200.000.000,- atau perusahaan yang memperkerjakan tidak lebih dari 29 orang karyawan. Sekarang banyak usaha/bisnis kecil bergerak dibidang jasa terutama perdagangan dan bidang manufaktur. Ciri-ciri dari usaha kecil adalah:
·         Umumnya dikelola oleh pemiliknya
·         Strukturnya organisasi yang sederhana
·         Pemilik mengenal karyawannya
·         Presentase kegagalan perusahaan tinggi
·         Kekurangan manager ahli
·         Jumlah karyawan yang relative sedikit.

C.      Mengorganisaikan Perusahaan Bisnis

a. Organisasi
Pengertian organisasi menurut beberapa tokoh antara lain:
1.      James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
2.      Stephen P. Robbins, organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat didefinisikan, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
3.      Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Merujuk pada pendapat tiga tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah sebuah sistem kerja yang dibentuk oleh sekolompok orang dengan sebuah batasan yang relatif dapat didefinisikan dengan tujuan yang sama.

b. Struktur Organisasi
merupakan komponen dasar organisasi yang mendukung kelancaran kinerja organisasi tersebut dengan pembagian-pembagian fokus pekerjaan yang harus dikerjakan dengan beriringan agar mampu mewujudkan tujuan dari didirikannya organisasi tersebut.
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.

1. Faktor Penentu Organisasi
Struktur organisasi tidak terbentuk dengan tiba-tiba, banyak pertimbangan yang mempengaruhi keputusan dalam menentukan struktur organisasi. Hal itu dilakukan agar cita-cita dalam mendirikan organisasi bisa terwujud. Banyak unsur yang bekerja sama dalam menentukan struktur organisasi.

Berikut ini adalah faktor-faktor penentu organisasi:

Strategi
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. Tepatnya, struktur harus mengikuti strategi.

Ukuran Organisasi
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil.

Teknologi
Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubahsumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.

Lingkungan
Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya. Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah. 

2. Rantai Komando
Rantai komando (chain of command) adalah struktur tanggung jawab pengambilan keputusan dari tingkat kewenangan tertinggi ke tingkat terendah.[6] Sebagian besar bisnis menyiapkan bagan organisasi (organization chart) untuk menjelaskan struktur dan memperlihatkan posisi masing-masing karyawan dalam operasi suatu perusahaan.


c. Dasar-dasar Pembentuk struktur Organisasi
Tahap pertama dalam membangun struktur bisnis, baik berskala besar mauoun kecil, adalah sebagai berikut :
a) Spesialisasi (menentukan siapa yang akan mengerjakan apa)
Proses menidentifikasi pekerjaan-pekerjaan khusus yang harus dilakukan dan menetukan siapa yang akan melakukannya menghasilkan spesialisasi pekerjaan (job spesialization). Dalam hal itu, seluruh organisasi hanya memiliki satu pekerjaan utama, seperti membuat mobil (Ford) menjual barang-barang kepada konsumen (Wal-Mart), atau memberikan jasa telekomunikasi (AT&T).
b) Departementalisasi
Departementalisasi yaitu menentukan bagaimana sebaiknya mengelompokkan orang-orang yang melaksanakan tugas-tugas tertentu. Perusahaan yang berbentuk departementalisasi diuntungkan oleh pembagian kegiatan. Kontrol dan koordinasi dipersempit dan menjadi lebih mudah, sehingga manajer puncak dapat lebih mudah bagaimana berbagai unit berjalan.

d. Menetapkan Hierarki Pengambilan
Para manajer harus secara eksplisit menetapkan hubungan pelaporan antara antara posisi / jabatan sehingga setiap orang akan mengetahui siapa yang bertanggung jawab pada berbagai keputusan dan organisasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui cara menyusun dan menetapkan kerangka kerja organisasi sehingga setiap orang bekerja bersama-sama untuk meraih tujuan bersama. Pada umunya perkembangan hierarki di bagi menjadi tiga tahap :

1.      Menetapkan tugas-tugas : Tanggung Jawab dan Wewenang Dalam suatu perusahaan bisnis yang mempekerjakan lebih dari satu orang ,para individu harus menetapkan perjanjian mengenai tanggung jawab dan wewenang.  Tanggung Jawwab (responsibility) adalah kewajiban melakukan tugas yang sudah diberikan. Wewenang (authority) adalah kekuasaan mengambil keputusan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut.
2.      Melaksanakan Tugas : Delegasi dan Akuntabilitas Delegasi (delegation) dimulai ketika manajer memberikan tugas kebawahannya. Akuntabilitas (accountability) berpindah ke bawahan, yang kemudian harus menyelesaikan tugas tersebut.
            Sayangnya banyak manajer benar-benar mengalami kesulitan mendelegasikan tugas

tersebut ke pihak lain. Kesulitan tersebut tercermin dari pengusaha-pengusaha kecil yang seluruh pekerjaannya di selesaikan sendiri oleh pemiliknya. Beberapa pakar mengemukakan beberapa alasan sukarnya bagi manajer bisnis kecil melakukan pendelegasian secara efektif :
·         Perasaan bahwa karyawan tidak pernah dapat melakukannya sebaik anda
·         Rasa takut bahwa sesuatu tidak akan berjalan dengan baik apabila seseorang mengambil ali tugas anda
·         Kurangnya waktu untuk peerencaan jangka panjang karena anda terpaku pada operasi sehari-hari
·         Perasaan tidak mengetahui tren industri dan produk-produk pesaing karena waktu anda sepenuhnya tercurah untuk operasi sehari-hari
Untuk memulai kecenderungan itu ,para pemilik bisnis kecil harus memulainya dengan cara mengakui bahwa mereka tidak akan pernah lagi melakukan pekerjaanya sendirian. Sebagian manajer di perusahaan-perusahaan besar juga tidak banyak melakukan peendelegasian. Beberapa alasan anatara lain :
·         Rasa takut bahwa bawahannya tidak benar-benar tahu cara melakukan pekerjannya
·         Kurangnya kemampuan mendelegasikan secara efektif ke pihak lain.
·         Keinginan untuk mempertahankan kontrol sebanyak mungkin mengenai pekerjaan dilakukan.
Pemecahan masalah kecenderungan tersebut dapat di atasi .  Pertama ,semua manajer harus menyadari bahwa semua pekerjaannya tidak dapat dilakukan sendiri. Kedua ,apabila bawahan tidak dapat melakukan pekerjaannya, mereka harus di latih agar dapat lebih bertanggung jawab dikemudian hari. Ketiga, para manajer seharusnya juga menyadari bahwa apabila bawahan melakukan tugasnya melakukan tugasnya dengan baik, maka hasil tersebut juga akan menguntungkan manajernya.
3.      Mendistribusikan Wewenang : Sentralisasi dan Desentralisasi Organisasi Tersentralisasi , Semakin besar perusahaan semakin banyaklah keputusan yang di ambil. Dengan demikian terdapat kecenderungan untuk menerapkan pola yang  lebih tersentralisasi Organisasi Terdesantralisasi ,kebanyakan weweanang pengambilan keputusan didelegasikan ke berbagai tingkatan manajemen di bawah manajeamen puncak. Maksud desentralisasi pada dasarnya adalah untuk membuat perusahaan lebih responsif terhadap lingkungannya ,dengan cara memecah menjadi beberapa unit.

e. Bentuk-Bentuk Dasar Struktur Organisasi
Organisasi dapat membentuk struktur mereka dengan cara yang jumlahnya hampir tidak terbatas. Namun demikian, kita dapat mengidentifikasi empat bentuk dasar setruktur organisasi yang di ikuti sebagian besar perusahaan. Diantaranya yaitu struktur organisasi fungsional, divisional, matriks, dan internasional.

1. Organisasi Fungsional
Suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Organisasi ini menetukan wewenang berdasarkan keterkaitan antara fungsi dan aktivitas kelompok.

2. Organisasi Divisional
Struktur organisasi dengan divisi-divisi. Departemen yang memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.Korporasi beroperasi sebagai bisnis yang bersifat otonom di bawah naungan korporasi yang lebih besar. Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya.

3. Organisasi Matriks
Stuktur organisasi yang dibentuk berdasarkan kelompok-kelompok dan anggota kelompok melapor kepada dua manajer atau lebih.
Organisasi matriks disebut juga organisasi manajemen proyek, yaitu organisasi yang penggunaan struktur organisasinya menunjukkan para spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dalam perusahaan yang dikumpulkan  menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Organisasi ini digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya dibidang penelitian dan pengembangan.
1). Kelebihan organisasi matriks antara lain:
·         Ada fleksibilitas pada organisasi dan membantu perkembangan kreativitas,
·         Mendorong kerjasama antar berbagai keterampilan, dan
·         Merupakan tempat latihan manajer-manajer stratejik.

2). Kekurangan organisasi matriks antara lain:
·         Pertanggungan jawab ganda dapat membuat kebingungan dan kebijakan yang kontradiktif,
·         Sangat memerlukan koordinasi horizontal dan vertikal, dan
·         Dapat mengarah pada konflik antar bagian.

4. Organisasi Internasional
Pendekataan struktur organisasi yang dikembangkan untuk merespon kebutuhan, memproduksi, membeli, dan menjual di pasar global.

5. Desain Organisasi Abad ke-21
        Dengan berkembangnya pasar dan kebutuhan akan kebutuhan perubahan organisasi sekarang ini ada 4 bentuk baru dari organisasi yang populer :

1)   Organisasi Tanpa Batas
Organisasi tanpa batas (boundaryless organization) adalah organisasi yang meminimalkan atau menghilangkan batasan - batasan dan struktur internasional.

2)   Organisasi Tim      
Organisasi tim ( team organization) hamper sepenuhnya bergantung pada tim bertipe peroyek. Organisasi terdiri dari unit-unit yang keseluruhannya berukuran kecil.

3)   Organisasi Maya
Organisasi maya (virtual organization) organisasi ini sangat berkaitan dengan organisasi tim. Organisasi maemiliki sedikit atau tanpa setruktur formal.organisasi itu mempunyai beberapa kariyawan tetap, staf dalam jumlah terbatas, dan fasiitas administrasi sederhana.
4)   Organisasi Pembelajaran
Organsasi pembelajaran (learning organization) bekerja mengintegrasikan pengembangan berkelanjutan melalui pembelajaran dan pengembangan berkelanjutan melalui pembelajaran dan pengembangan karyawan secara berkeseimbangan.  Dalam pengertian yang lebih khusus, organisasi pembelajaran itu bekerja untuk memfasilitasi proses pembelajaran dan memfasilitasi proses pembelaaran dan pengembangan pribadi sepanjang hidup seluruh karyawan.

f. Organisasi Informal
Struktur formal organisasi-pengaturan pekerjaan dan berkaitan dengan pekerjaan yang resmi. Semua organisasi juga memiliki dimensi lain-organisasi informal, yaitu tempat orang-orang melakukan pekerjaannya dengan cara yang berbeda.

1. Sistem Organiasi Formal versus Informal
Organisasi formal suatu bisnis merupakam bagian yang dapat dilihat dan digambarkan dalam bentuk bagan. Keseluruhan perusahaan sama sekali tidak terbatas pada bagian organisasi dan pemberian wewenang secara formal. Sering kali, organisasi informal (informal organization)-interaksi social antara karyawan dan hubunagn antara pekerjaan formal-secara efektif megubah setruktur formal perusahaan itu. Sisi negatifnya, organisasi informal dapat juga menimbulkan kebijakan kantor yang menempatkan kepentinganpribadi atas kepentingan perusahaan. Dan banyak pula bahaya yang dapat di sebabkan oleh informasi yang menyimpang atau tidak akurat.

2. Kelompok informal
Kelompok informal (informal group) adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi. Mereka mungkin saja merupakan orang-orang yang bekerja sama secara formal. Danpak itu bias menjadi danpak positf dan negatif.

3. Jaringan Komunikasi Informal
Jaringan informasi informal (grapevine) merupakan alur komunikasi informal yang terjadi dalam seluruh organisasi. Mencoba untuk menghilangkan jaringan informasi informal bisa menjadi tindakan yang sia-sia. Dengan membuka komunikasi yang cepat tanggap terhadap informasi yang tidak akurat dapat menekan danpak negatif dari jaringan informasi internasional.

4. Interapreneuring
Sejumlah organisasi mengambil sikap untuk mendukung informasi formal. Mereka melakukan untuk berbagai alasan. kita membahas dua di antaranya. Pertama, sebagian besar menejer yang berpengalaman sadar bahwa organisasi. Kedua, banyak menejer yang mengetahui cara menggunakan informasi tersebut untuk mendukung organisasi formal. Menciptakan dan mempertahankan inovasi dan fleksibilitas lingkungan bisnis kecil di dalam batas struktur organisasi yang besar dan birokraktif. (Ricky W Griffin & Ronald J Ebert, BISNIS, Jakarta:Erlangga, hal 199-206).

D. Mengelok Sumber Daya Manusia
a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Salah satu aspek yang tidak kalah pentingya untuk dikelola para wirausahawan adalah sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. Manusia (karyawan) yang menjadi motor penggerak kegiatan usaha perlu dikelola secara professional. Pengelolaan SDM ini kita kenal dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) (Kasmir, 2011:154).
Pengelolaan manusia sebagai aset yang paling penting bagi perusahaan dimulai dari penentuan jabatan yang dibutuhkan perusahaan atau seberapa banyak jabatan yang akan diperlukan. Kemudian, penentuan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing masing jabatan. Untuk menduduki jabatan diperlukan keterampilan tertentu. Oleh karena itu, perusahaan juga harus menentukan persyaratan jabatan untuk menduduki jabatan tersebut. Kegiatan ini dikenal dengan nama analisis jabatan.
Setelah analisis jabatan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan analisis jabatan yang sudah dibuat. Perencanaan tenaga kerja meliputi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, serta persyaratan yang diinginkan. Hal ini penting agar perusahaan tidak mengalami kekurangan atau kelebihan karyawan.
Langkah selanjutnya setelah perencanaan tenaga kerja selesai adalah melakukan pengadaan tenaga kerja. Pengadaan meliputi penarikan karyawan (rekrutmen) dan seleksi. Penarikan pegawai disesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan yang diinginkan. Penarikan pegawai dapat dilakukan melalui referensi (kenalan) atau melalui iklan. Cara ini dapat dilakukan dengan cara menempelkan brosur di lembaga pendidikan tinggi atau pusat-pusat pelatihan atau dapat pula dilakukan dengan cara lain, seperti dari surat lamaran yang masuk. Agar tenaga kerja yang terjaring sesuai dengan keinginan dalam informasi yang diberikan perlu dijelaskan persyaratannya, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, atau syarat lainnya.
Karyawan yang telah lolos seleksi berminat akan mengajukan lamaran kerja sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Biasanya jumlah yang melamar jauh lebih banyak dibanding yang dibutuhkan. Tugas selanjutnya adalah menyeleksi pelamar yang ada dengan kritaeria sesuai dengan persyaratan. Pemilihan ini dimulai dari seleksi surat lamaran, tes umum, wawancara, psikotes, sampai dengan tes kesehatan. Syarat untuk lolos bagi seorang pelamar adalah sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Karyawan yang telah lolos seleksi dibagi dalam dua kategori. Pertama, mereka yang langsung dapat bekerja karena sudah berpengalaman kerja sebelumnya. Kedua, mereka yang belum memiliki pengalaman kerja. Kelompok yang belum memiliki pengalaman kerja perlu diberikan pelatihan terlebih dahulu. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan, keahlian mereka bertambah atau meningkat sehingga siap untuk dipekerjakan.
Tugas perusahaan selanjutnya adalah menentukan kompensasi yang akan diterima karyawan. Besarnya kompensasi ditentukan oleh berbagai factor, seperti pendidikan, jabatan, wewenang dan tanggung jawab, serta faktor-faktor lainnya. Kompensasi ini dari waktu ke waktu terus bergerak. Jenis kompensasi yang diberikan dapat dalam bentuk keuangan atau nonkeuangan.

b. Fungsi-Fungsi dalam MSDM
Hal yang perlu dianalisis selanjutnya adalah kesiapan perusahaan yang berkaitan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia mulai dari pengadaan, penempatan dijabatan tertentu, sampai dengan penentuan kesejahteraan karyawan. Urutan proses ini dilakukan untuk perusahaan yang baru berdiri, sedangkan bagi perusahaan yang sudah atau sedang berjalan tinggal menyesuaikan diri dengan keadaan yang sedang berlangsung. Manajemen sumber daya manusia adalah konsep yang bertalian dengan kebijaksaaan, prosedur, dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur orang dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan manajemen sumber daya manusia menurut Kasmir (2011:157) dapat dijabarkan dalam fungsi manajerial yang meliputi:
·         Analisis jabatan;
·         Perencanaan tenaga kerja;
·         Pengadaan karyawan (penarikan dan seleksi);
·         Pelatihan dan pengembangan;
·         Kebijakan kompensasi;
·         Perencanaan karier;
·         Kebijakan kesejahteraan;
·         Pemutusan hubungan kerja.
Kegiatan-kegiatan manajemen sumber daya manusia dijabarkan sebagai berikut :
1. Analisis jabatan
Komponen organisasi dan SDM yang paling penting adalah penentuan pekerjaan atau jabatan. Untuk mencapai tujuan, organisasi perlu menetapkan jenis-jenis pekerjaan yang harus dilaksanakaan. Manajemen perusahaan khususnya manajemen sumber daya manusia mutlak perlu mempunyai informasi dan data yang lengkap dan tetap mengenai semua jabatan yang ada agar dapat melaksanakan setiap fungsi manajemen secara keseluruhan. Informasi dan data jabatan tersebut diperoleh dari analisis jabatan.
Analisis jabatan adalah proses untuk mempelajari dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan. Untuk itu, perlu diketahui pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dilakukan serta persyaratan untuk menduduki suatu jabatan. Dengan kata lain, analisis jabatan dapat diartikan sebagai suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis data dan informasi suatu jabatan.
Hasil dari analisis jabatan akan diperoleh dua hal (Kasmir, 2011:158), yaitu:
a.  Uraian jabatan
Dalam uraian jabatan dijelaskan secara lengkap keterangan tentang jabatan yang ada serta segala sesuatu yang berkaitan dengan jabatan tersebut. Adapun isi uraian jabatan meliputi hal-hal seperti:
·         Identitas jabatan;
·         Fungsi jabatan;
·         Uraian tugas;
·         Wewenang;
·         Tanggung jawab;
·         Hubungan kerja
·         Bahan, alat dan mesin yang digunakan;
·         Kondisi kerja.
b. Spesifikasi jabatan
Sementara itu, spesifikasi jabatan atau persyaratan jabatan memuat syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi oleh seseorang agar dapat melaksanakan jabatan tertentu dengan baik.
Persyaratan jabatan harus memuat hal-hal antara lain:
·         Persyarataan pendidikan;
·         Persyaratan pelatihan;
·         Persyaratan pengalaman;
·         Persyaratan psikologi;
·         Persyaratan khusus;

2. Perencanaan tenaga kerja
Perencanaan sumber daya manusia adalah kegiatan merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan analisis jabatan yang sudah dibuat. Perencanan tenaga kerja meliputi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan serta persyarataan yang diinginkan. Hal ini penting agar perusahaan tidak mengalami kekurangan atau kelebihan karyawan.
Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan. Perkiraan tentang kubutuhan tenaga kerja yang diperlukan perusahaan didasarkan pada berbagai pertimbangan, antara lain rencana produksi atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan jenis bidang investasi yang dijalankan.
Setelah melakukan perkiraan terhadap jumlah barang atau jasa yang akan dihasilkan, selanjutnya perkiraan ini diubah kedalam jumlah orang yang dibutuhkan untuk mengerjakan dan melaksanakan aktivitas tersebut. Untuk level manajerial biasanya jumlah pegawai didasarkan pada jumlah jabatan yang tersedia dalam struktur organisasi perusahaan.
Perencanaan tenaga kerja diperlukan perusahaan karena beberapa pertimbangan(Kasmir, 2011:159), seperti:
·         Untuk memenuhi kebutuhan karyawan baru karena ada pembukaan cabang baru atau pendirian usaha baru;
·         Adanya karyawan yang keluar karena pensiun atau keluar sendiri atau dikeluarkan perusahaan; dan
·         Pertimbangan lainnya.

3. Pengadaan karyawan (Penarikan dan Seleksi)
Pengadaan tenaga kerja (procurement) merupakan upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengadaan karyawan merupakan perencanaan tenaga kerja yang dibuat. Kebutuhan tenaga kerja yang telah program yang baik tidak harus selalu merencanakan kegiatan yang sangat ideal, apabila lembaga tidak memiliki sumber daya yang menandai.

4.  Pelatihan dan pengembangan
Bagi  pelamar yang lulus seleksi, tetapi belum memiliki pengalaman kerja, sebelum ditempatkan perlu terlebih dahulu diberikan pelatihan. Tujuannya untuk membiasakan mereka bekerja dalam lingkungan perusahaan. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan, keahlian mereka bertambah atau meningkat sehingga mereka siap untuk diperkerjakan.

5. Kebijakan kompensasi
Program kompensasi penting diperhatikan oleh organisasi dalam rangka mempertahankan sumber daya yang profesional dan berkualitas. Kompensasi merupakan semua imbalan yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Pada umumnya balas jasa terdiri dari; upah atau gaji, tunjangan perumahan, kesehatan, hari tua, insentif, dan premi.
Tugas perusahaan adalah menentukan kompensasi yang akan diterima karyawan. Besarnya kompensasi dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti pendidikan, jabatan, wewenang dan tanggung jawab, serta factor-faktor lainnya. Kompensasi ini dari waktu ke waktu terus bergerak. Jenis kompensasi yang diberikan dalam bentuk keuangan atau nonkeuangan.

6. Perencanaan karier
Pengertian perencanaan karier adalah perjalanan kerja seseorang selama berada di perusahaan. Karyawan dapat merencanakan kariernya sejak mulai bekerja sampai berhenti bekerja. Karier seseorang lebih banyak ditentukan oleh orang yang bersangkutan. Dalam perencanaan karier ada beberapa persyaratan yang harus dilalui, di antaranya waktu dan persyaratan tertentu, namun yang menentukan adalah karyawan itu sendiri.

7.  Kebijakan kesejahteraan (Keselamatan dan Kesehatan)
Perusahaan juga perlu memikirkan keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk pada kondisi fisik dan mental karyawan akibat lingkungan kerja. Kondisi fisik meliputi penyakit dan kecelakaan kerja seperti kehilangan nyawa, cacat anggota tubuh, atau kanker paru-paru. Sementara itu, kondisi psikologis atau mental meliputi penyakit akibat stress dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah, contohnya ketidakpuasan, sikap apatis, bimbang, dan sebagainya.

8. Pemutusan hubungan kerja.
Pemutusan hubungan kerja merupakan kebijakan perusahaan untuk memberhentikan seorang karyawan. Menurut Kasmir (2011:164) pemutusan hubungan kerja bisa disebabkan oleh berbagai alasan atau sebab antara lain:
·         Memasuki masa pensiun;
·         Permintaan pengunduran diri
·         Pemecatan karena melakukan kesalahan
·         Pensiun dini
·         Meninggal dunia
Masa pensiun merupakan faktor alamiah karena usia produktif. Seseorang memasuki usia pensiun setelah berusia 55 tahun atau 60 tahun untuk pekerjaan tertentu. Pensiun merupakan cara berhenti dari pekerjaan yang terhormat.
Permintaan pengunduran diri karena alasan pribadi dapat dilakukan oleh karywan, misalnya karena tidak ada kecocokan lagi antar karyawan dengan pimpinan perusahaan, sehingga kenyamanan karyawan berkurang. Faktor kompensasi atau karier yang terhambat juga dapat menyebabkan karyawan memutuskan untuk pindah ke perusahaan lain dengan mengajukan pengunduran diri.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Dari analisis diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa menjalankan suatu bisnis itu tidak mudah kita harus memahami terlebih dahulu apa saja komponen-komponen yang ada di dalam bisnis. Sehingga kita tidak mengalami kerugian atau gulung tikar dari usaha yang kita jalankan.

B. Saran dan Kritik
Adapun saran yang penulis berikan kepada pembaca, diantaranya :
·         Para pembaca dapat lebih memahami dan memaknai pentingnya belajar bisnis
·         Bagi generasi muda, khususnya mahasiswa mulailah berbisnis dari hati dan secara tekun
·         Dalam melakukan atau menjalankan bisnis bagi pemula kita dapat bertanya kepada pembisnis atau pengusaha yang sudah sukses dalam dunia bisnisnya.



DAFTAR PUSTAKA

Widyatmini.1996.DiktatPengantarBisnis.Gunadarma:Jakarta.
DH Basu Swastha DR.1998.PengantarBisnisModern.Liberty:Yogyakarta.
Solihin Ismail.2006.PengantarBisnis.PrenadaMedia:Jakarta.
Zamroni M.2009.Buku Kantong Ekonomi IPS.Pustaka Widyatama:Yogyakarta.
Wahibur Rokhman, Manajemen Sumberdaya Manusia, Nora Art, kudus
Sri Budi Cantika Yuli, Manajemen Sumber Daya Manusia, Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, 2005
 Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga: Jakarta.
Griffin Ricky W, Ronald J. Ebert,Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1.Jakarta:Erlangga 2006
Griffin Ricky W, Ronald J. Ebert,Bisnis Edisi Keempat Jilid 1.Jakarta: Prenhallindo,1997
Gitosudarmo Indriyo, Pengantar Bisnis Edisi Kedua,Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2003
Nilasari Irma, Sri Wiludjeng, Pengantar Bisnis Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006
Nickels William G, James M. Mchugh, Susan M.Mchugh, Pengantar Bisnis Edisi Kedelapan, Jakarta: Salemba Empat,2009

0 Response to "MAKALAH PENGANTAR BISNIS LENGKAP FOOTNOTE"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel