Informasi Lainnya

PAUD | ANAK USIA DINI MENYENDIRI

A. PENGERTIAN ANAK USIA DINI
Pengertian anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun (Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003) dan sejumlah ahli pendidikan anak memberikan batasan 0-8 tahun. 

Anak usia dini didefinisikan pula sebagai kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya (Mansur, 2005) 
B. ANAK USIA DINI MENYENDIRI
Faktor-fakto Anak Usia Dini Menyendiri
1. Karakter bawaan
Sebagian pendapat mengatakan bahwa sifat pemalu adalah karakter bawaan sejak lahir. Hal ini terlihat misalnya saja seorang bayi yang ramah banyak tersenyum ketika berinteraksi dengan orang lain yang baru dikenal. Sedangkan bayi lain ada yang langsung menangis ketika bertemu atau akan digendong oleh orang yang baru dikenal.
2. Pengaruh kondisi tertentu
Pendapat lain juga banyak yang mengatakan sifat pemalu adalah respon yang didapat sebagai akibat adanya suatu kondisi tertentu. Misalnya saja karena pola asuh yang keliru, lingkungan sosial yang tidak nyaman bagi anak untuk berinteraksi, anak pernah mendapat pengalaman buruk dan lain sebagainya.
3. Pola asuh awal yang keliru
Rasa malu kemungkinan bisa terjadi karena pola pengasuhan awal yang salah ketika anak masih bayi terutama di dua tahun usia pertamanya. Hal ini karena otak bayi saat itu berkembang dengan sangat cepat dan ini adalah saat bayi mengembangkan pola mengasosiasikan sesuatu.
Misalnya bayi yang sering berada dalam gendongan, atau orang tua yang segera berlari memeluk anak saat bayi menangis. Bayi yang diperlakukan seperti ini akan menjadi bayi manja dan merasa dicintai. Perasaan dicintai tentu saja baik bagi anak, tapi apabila diberikan dengan cara berlebihan seperti memperlakukan anak sebagai raja yang selalu dilayani setiap saat, menanggapi dengan cepat setiap tangisannya dan banyak memberikan pujian yang berlebihan juga tidak terlalu baik.
Anak yang selalu dimanja saat sendirian tanpa orang tua akan merasa kehilangan pegangan dan tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Sementara anak yang sejak bayi tidak selalu dimanja tidak merasa takut, mampu mengatasi rasa kesendirian dan tetap mampu menampilkan kemampuan dirinya dengan penuh.
4. Tidak diberikan kesempatan untuk berinteraksi
Salah satu sebab mengapa anak Anda jadi pemalu ketika bertemu orang, bisa jadi karena dia tidak punya teman sebaya sebagai teman bermainnya. Anak tidak tahu bagaimana cara memperkenalkan dirinya atau berinteraksi dengan anak lain karena tidak pernah diajak keluar main ke tetangga, ke taman atau tidak bersekolah. Anak tidak diberikan kesempatan belajar berinteraksi dengan anak seusianya karena lingkungan bermainnya terbatas hanya keluarga di rumah. Ketika anak diajak keluar rumah, anak akan melihat orang lain di luar keluarga adalah sebuah ancaman dan ini membuatnya menarik diri dari keramaian di tempat umum.
5. Orang tua yang juga pemalu dan tidak menunjukkan wajah bahagia
Faktor lain bisa saja karena orang tua yang pemalu, jarang tersenyum, banyak menutup diri dan jarang bergaul dengan tetangga karena pola atau gaya hidup yang tidak cocok dengan lingkungan rumah tinggal. Contoh lain misalnya orang tua yang malas mengajak anak jalan-jalan ke luar rumah seperti ke supermarket atau toko mainan seperti anak-anak lainnya tanpa disadari dapat turut mengembangkan rasa murung yang dapat berpengaruh pada sifat pemalu pada diri anak.
6. Anak merasa menjadi sumber perhatian
Anak pemalu kadang merasa dirinya diperhatikan banyak orang atau merasa kalau dirinya menjadi bahan perbincangan. Hal ini menyebabkan anak takut atau cemas untuk bertindak karena khawatir hal yang dilakukannya salah dan menjadi bahan tertawaan banyak orang.

C. Cara Mengatasi Anak Usia Dini Menyendiri

  1. Memberikan pujian setiap kali anak bergaul, jika anak terlihat berbicara dengan temannya, maka berilah pujian atau hadiah setelah temannya pulang. Sebaliknya, jangan dikritik jika ia kelihatan menyendiri. Doronglah dengan cara yang lain jika anak belum mau berbicara dengan teman.
  2. Dorong anak berpartisipasi dalam kelompok. Salah satunya bisa memasukkan anak menjadi anggota kelompok tertentu, misalnya dimasukkan ke sanggar atau kegiatan yang sesuai dan disukai anak.
  3. Mengajarkan keterampilan bergaul. Tunjukkan cara bercakap-cakap dengan baik, penuh perhatian, serta bagaimana menjadi pendengar yang baik.
  4. Meminta bantuan pihak ketiga. Bila usaha-usaha orang tua untuk membuat anak terampil bergaul belum membawa hasil, mintalah bantuan guru untuk mendekati anak dengan mengikut sertakan anak pada kegiatan bermain secara berkelompok di sekolah. Jika upaya ini belum berhasil, mungkin sudah saatnya orang tua mengajak si kecil untuk berkonsultasi pada ahlinya.

0 Response to "PAUD | ANAK USIA DINI MENYENDIRI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel