Informasi Lainnya

Makalah Bioteknologi Lengkap


Artikel Makalah Bioteknologi Lengkap

Artikel Bioteknologi Iribitabilitas



Makalah Bioteknologi Lengkap

BAB I
PENDAHULUAN
     A.    Latar Belakang 
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberi pengaruh kepada pola kehidupan manusia.Bagaimanapun tidak dapat dipungkiri bahwasannya sebagian besar aspek kehidupan manusia telah memanfaatkan teknologi.Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu revolusi teknologi yang sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara strategis dan potensinya untuk kontribusi dalam bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumber daya alam dan lingkungan mulai menjadi kenyataan yang semakin berkembang. Secara tidak langsung bioteknologi dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup manusia juga. Akan tetapi, perlu kita sadari bahwa perkembangan bioteknologi yang bervariasi ini belum dapat menjamin peningkatan kesejahteraan hidup manusia. Karena masih banyak masyarakat yang tingkat perekonomiannya rendah sehingga penggunaan bioteknologi belum dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Namun demikian, banyaknya penggunaan hasil-hasil bioteknologi belum diimbangi dengan pengetahuan masyarakat tentang pengertian dari bioteknologi. Jadi masyarakat hanya memanfaatkan hasil-hasil dari bioteknologi tanpa mengetahui secara pasti apa itu bioteknologi.
     
      B.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang Bioteknologi Iribitabilitas !

BAB II
PEMBAHASAN

      A.    Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan 'teknologi' yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari paduan dua kata tersebut European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan atau analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa.
          Dalam pengertian popular, bioteknologi dapat diartikan sebagai penerapan teknik-teknik yang sesuai untuk mendayagunakan organisme (sel, jaringan makhluk hidup) dalam rangka memperoleh hasil yang diinginkan. Bioteknologi dapat dikatakan juga sebagai penggunaan atau pengubahan sel-sel atau senyawa/molekul biologi untuk aplikasi khusus. Aspek dari bioteknologi yang menangani proses-proses yang melibatkan mikroorganisme disebut bioteknologi mikroba. Secara umum Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
     
     C.    Jenis - Jenis Bioteknologi 
          Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu :
          1.  Bioteknologi Konvensional
               Bioteknologi konvensional adalah paraktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan peralatan yang sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika. Contoh produknya bir, wine, tuak, sake, yoghurt, roti, keju, tempe dll  
2.  Bioteknologi Modern
       Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar Mikrobiologi dan Biokimia. Penerapan bioteknologi modern juga mencangkup berbagai aspek kehidupan, misalnya ternak unggul hasil manipulasi genetik (peternakan), buah tomat hasil manipulasi genetik  yang tahan lama (pangan), tanaman jagung dan kapas yang resisten terhadap serangan penyakit tertentu (pertanian), hormone insulin yang dihasilkan oleh E. coli (kedokteran dan farmasi). Bioteknologi modern sudah memanfaatkan metode-metode mutakhir, yaitu :     
       1.     Kultur Jaringan Tumbuhan
                    Kultur jaringan tumbuhan merupakan teknik menumbuh kembangkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan, atau organ dalam kondisi aseptik secara in vitro. Kultur jaringan dapat dilakukan karena adanya sifat totipotensi, yaitu kemampuan setiap sel tanaman untuk tumbuh menjadi individu baru bila berada dalam lingkungan yang sesuai. Dalam kultur jaringan, tanaman yang akan dikulturkan sebaiknya berupa jaringan muda yang sedang tumbuh, misalnya akar, daun muda, dan tunas. Bagian tumbuhan yang akan dikultur disebut sebagai eksplan.
          a)    Teknik Kultur Jaringan
       Tanaman dengan teknik kultur jaringan dapat diperoleh dengan empat tahap sebagai berikut.
1.    Tahap inisiasi adalah tahap penanaman eksplan ke dalam media. Media yang   digunakan adalah media cair yang terdiri dari zat nutrisi dan zat pengatur tumbuh.
2.    Tahap multiplikasi (perbanyakan kultur), eksplan akan tumbuh menjadi jaringan seperti kalus berwarna putih disebut protocorm like body (PLB).
3.    Tahap menghasilkan plantlet, PLB berkembang menjadi tanaman kecil yang disebut plantlet.
4.    Tahap aklimatiasi, plantlet dipisah-pisahkan dan dikultur dalam media padat. Setelah plantlet tumbuh menjadi tanaman yang sempurna, maka tanaman tersebut dipindah ke polybag.
     Kultur jaringan akan berhasil dengan baik apabila syarat-syarat yang diperlukan terpenuhi. Syarat-syarat tersebut antara lain, yaitu :
v Pemilihan eksplan sebagai bahan dasar untuk pembentukan kalus.
v Penggunaan medium yang cocok.
v Keadaan aseptik.
v Pengaturan udara yang baik.
          b)    Manfaat dan Kelemahan Kultur Jaringan
                Dengan melakukan kultur jaringan tumbuhan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut.
v Mendapat bibik banyak dalam waktu singkat yang identik dengan induknya.
v Bibit terhindar dari hama dan penyakit.
v Menghasilkan varietas baru seperti yang dikehendaki.
v Mendapat hasil metabolisme tumbuhan (metabolit sekunder), misalnya karet, resin, tanpa areal tanaman yang luas dan tidak perlu menunggu tumbuhan dewasa.
v Melestarikan tanaman-tanaman  yang hampir punah.
          C)   Selain memiliki manfaat, kultur jaringan juga memiliki kelemahan-kelemahan yaitu sebagai berikut.
v Diperlukan biaya yang relatif tinggi.
v Hanya mampu dilakukan oleh orang-orang tertentu saja, karena memiliki keahlian khusus.
v Bibit hasil kultur jaringan memerlukan proses aklimatiasi, karena terbiasa dalam kondisi lembap dan aseptik.
     2.  Rekayasa Genetika
     Rekayasa genetika adalah suatu proses perubahan gen-gen dalam tubuh makhluk hidup. Rekayasa genetika dilakukan dengan cara mengisolasi dan mengidentifikasi serta memperbanyak gen yang dikehendaki.
Berbagai teknik rekayasa genetika berkembang dimungkinkan karena ditemukannya :
a)    Enzim restriksi endonuklease yang dapat memotong benang DNA.
b)   Enzim ligase yang dapat menyambung kembali benang DNA.
c)    Plasmid yang dapat digunakan sbagai wahana memindahkan potongan benang DNA tertentu ke dalam sel mikroorganisme.
Teknik rekayasa genetika  dapat dilakukan melalui :
1.    Rekombinasi DNA
       Rekombinasi DNA adalah proses penyambung 2 DNA dari organisme yang berbeda. Hasil penggabungan DNA dari individu yang tidak sama inj disebut dengan DNA rekombinan. Gen dari satu individu yang disisipi atau digabungkan pada gen individu yang lain disebut transgen, individunya disebut transgenik. Rekombinasi DNA dapat terjadi secara alami dan buatan. Secara alami dapat terjadi dengan cara :
a.    Pindah silang, yaitu tukar menukar kromatid pada kromosom homolog sehingga DNA terputus dan tersambungkan secara silang.
b.    Transduksi,yaitu bersambungnya DNA bakteri yang satu dengan bakteri yang lain dengan prantara virus.
c.    Tranformasi, yaitu pemindahan sifat-sifat dari satu mikroba ke mikroba lainnya melalui bagian-bagian DNA tertentu dari mikroba pertama.
       Rekombinasi DNA secara buatan dilakukan dengan penyambungan DNA secara in vitro. Alas an dilakukan rekombinasi DNA ini adalah :
v  Strutur DNA semua spesies sama.
v  DNA dapat disambung-sambungkan.
v  Ditemukan enzim pemotong dan penyambung.
v  Gen dapat terekspresi  di sel apapun.
       Teknologi rekombinasi DNA memerlukan suatu prantara atau vektor untuk memasukkan gen ke dalam sel target berupa plasmid bakteri, sehingga merupakan bentuk teknologi plasmid. Plasmid adalah lingkaran kecil DNA bakteri atau eukariota bersel satu yang dapat bereplikasi.
     2.    Teknik Hibridoma/Fusi Sel
       Teknik hibridoma adalah penggabungan 2 sel dari organisme berbeda ataupun sama (fusi sel) sehingga menghasilkan sel tunggal berupa sel hybrid (hibridoma) yang memiliki kombinasi sifat dari kedua sel tersebut. Proses penggabungan sel menggunakan tenaga listrik, sehingga prosesnya disebut elektrofusi.
Hal-hal yang diperlukan dalam teknik hibridoma, yaitu :
v Sel umber gen adalah sel-sel yang memiliki sifat yang diinginkan.
v Sel wadah adalah sel yang mampu membelah dengan cepat (misalnya sel mieloma).
v Fusi gen adalahza-zat yang mempercepat fusi sel (misalnya NaNO3).
       Teknik hibridoma dapat dimanfaatkan untuk pembuatan produk penting, misalnya antibodi monoclonal, pembentukan spesies baru, dan pemetaan kromosom.
     3.    Kloning
       Kloning berasal dari bahasa inggris clonning yang berarti suatu usaha untuk menciptakan duplikat suatu organisme melalui proses aseksual. Tujuan utama kloning adalah untuk mengisolasi gen yang diinginkan dari seluruh gen yang ada (kromoson) pada organisme donor. Untuk mencapai tujuan tersebut, kloning dapat dilakukan dengan kloning embrio dan transfer inti. Kloning embrio dilakukan dengan fertilisasi in vitro, misalnya kloning pada sapi yang secara genetik identik untuk memproduksi hewan ternak. Sedangkan kloning dengan transfer inti yaitu pemindahan inti sel yang satu ke sel lain sehingga diperoleh individu baru yang memiliki sifat baru sesuai inti yang diterimanya.
C.      Sifat-Sifat dan peranan mikroorganisme dalam Bioteknologi
          Sifat-sifat mikroorganisme :
1.    Memiliki ukuran sangat kecil, sehingga populasi dalam jumlah yang sangat  banyak dapat menempati ruan yang kecil.
2.    Reproduksinya cepat pada kondisi maksimum.
3.    Adanya plasmid yang memudahkan proses rekayasa genetika dengan penyisipan gen lain ke cincin plasmid mikroorganisme tersebut.
4.    Mampu melakukan metabolisme dalam kondisi anaerob dengan menggunakan enzim-enzim yang disekresikannya.
5.    Memiliki sifat tetap dan tidak berubah-ubah.
D.      Dampak Positif  dan Dampak Negatif Bioteknologi
          a.  Dampak Positif  Bioteknologi
     Dampak positif dari bioteknologi adalah dihasilkannya produk-produk yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahtraan manusia.
1)   Bioteknologi pengelolahan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur aktif.
2)   Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin , antibiotik, antibodi monoklat, dan interferon
3)   Bioteknologi dapat meningkatkan variasi dan hasil pertanian melalui kultur jaringan, fiksasi nitrogen pengendalian hama tanaman, dan pemberian hormon tumbuhan.
4)   Bioteknologi dapat menghasilkan bahan bakar dengan pengelolahan biommasa menjadi etanol (cair) dan metana (gas)
5)   Bioteknologi di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman, antara lain pembuatan roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe, kecap, bir dan anggur
          b.  Dampak negatif bioteknologi
              1)  Menimbulkan penyakit pada manusia
       Gen-gen yang mengkode untuk pembentukan antibiotic dapat saja mengalami kecelakaan di dalam tubuh bakteri sehingga menyebabkan penyakit pada manusia.
  2)  Menimbulkan reaksi alergi          
       Timbulnya alergi yang disebabkan karena mengkomsumsi produk transgenic.
  3)  Mengancam kelestarian alam
a)      Jagung hasil rekayasa genetik dapat membunuh ulat yang tidak berbahaya.
b)      Rekayasa genetika dapat menghasilkan gluma-gluma super.
c)      Tanaman rekayasa genetika dapat membahayakan burung yang memakannya.
d)     Menyebabkan kepunahan sebagian plasma nuftah asli karena yang dikembangkan sekarang hanya produk rekayasa genetika saja.
              4)  Berpotensi digunakan sebagai alat perang
     Beberapa orang mungkin dengan sengaja menciptakan kombinasi gen-gen baru untuk kepentingan perang (semacam senjata kimia dan senjata biologi).

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
          Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Bioteknologi adalah usaha terpadu dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti Mikrobiologi, Genetika, Biokimia, Sitologi, dan Biologi Molekuler untuk mengolah bahan baku dengan bantuan mikroorganisme, sel, atau komponen selulernya yang diproleh dari tumbuhan atau hewan sehingga menghasilkan barang dan jasa.

          Bioteknologi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern. Peranan mikroorganisme dalam bioteknologi, yaitu dalam bidang pangan, dalam bidang pertanian dan perkebunan, dalam bidang peternakan, dalam bidang kedokteran dan farmasi, dalam bidang lingkungan (bioremediasi), dan dalam bidang pertambangan (biometalurgi). Bioteknologi bukan hanya memiliki dampak positif saja, tetapi juga memiliki dampak negatif.

0 Response to "Makalah Bioteknologi Lengkap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel